berita

Danone Indonesia Dorong Akses Air Bersih Inklusif Melalui Festival Air Bersih dan Sanitasi Pesantren DIY

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Edisi.co.id - Yogyakarta, 6 Desember 2025 – Danone Indonesia, melalui dua lini bisnis: AQUA (waters) dan Sarihusada (specialized nutrition), bersama Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) dan Water.org menggelar Festival Air Bersih dan Sanitasi Pesantren di Yogyakarta sebagai upaya memperluas akses air bersih dan sanitasi yang inklusif untuk lingkungan pesantren.

Kegiatan ini mempertemukan beberapa lembaga meliputi perwakilan pemerintah dari pusat dan daerah, lembaga keuangan mikro (LKM), komunitas pesantren, serta organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang air bersih dan sanitasi. Acara juga melibatkan lebih dari 600 peserta terdiri dari santri, kyai, dan pengurus yang berasal dari puluhan pesantren yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rangkaian acara diisi dengan talkshow yang membahas seputar upaya peningkatan akses air bersih dan sanitasi untuk pesantren, salah satunya melalui inovasi water credit, yang merupakan skema pembiayaan mikro yang memungkinkan pesantren membangun sarana air bersih secara mandiri, fleksibel, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Sisi Lain Bencana Banjir Bandang di Aceh: Pengungsi Pria Tak Malu Pakai Daster demi Hangatkan Diri di Posko Pengungsian

Di saat bersamaan acara para santri diberikan edukasi mengenai nutrisi dan hidrasi sehat melalui kelas-kelas kecil, tidak lupa dilakukan distribusi sanitasi kit kepada para santri sebagai sarana untuk menjaga kebersihan diri.

Di Indonesia, masih banyak pesantren yang menghadapi tantangan akses air bersih, mulai dari kualitas air yang tidak layak konsumsi, keterbatasan infrastruktur, hingga biaya pembangunansarana yang tidak terjangkau. Kondisi pesantren yang padat mengharuskan pemakaian fasilitassecara bersama, sehingga tak jarang santri harus antri lama untuk bisa wudhu dan mandi.

Kondisi ini berdampak langsung pada kesehatan santri, kenyamanan belajar, hinggakeberlangsungan aktivitas pesantren.

Dalam sambutannya, Direktur Air Minum Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian

Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Oscar SH Siagian, S.T., yang dibacakan oleh Kepala Subdirektorat Perencanaan Program Anggaran, Dibyo Saputro, S.T. M.Sc, menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Danone Indonesia atas inisiatif ini. “Kami menyambutbaik dan memberikan apresiasi yang tinggi serta berterima kasih kepada Danone Indonesia yangtelah mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi di pesantren”.

Harda Kiswaya, Bupati Sleman mengapresiasi program ini dan siap mendukung implementasi program ini di DIY, dan Kabupaten Sleman bersama stakeholder di mulai dengan Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Bupati menambahkan, akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi yang layak merupakan salah satu prioritas Pemerintah baik di tingkat nasional maupundaerah.

“Program ini sejalan dengan upaya kami di Kabupaten Sleman, yakni terus mendorongberbagai program untuk memperluas cakupan layanan air bersih, meningkatkan perilaku hidupbersih dan sehat, serta memastikan fasilitas sanitasi yang memadai untuk seluruh lapisanmasyarakat” tambahnya.

Karyanto Wibowo, Senior Director Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia,menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari mandat perusahaan untuk membawa dampak kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat.

“Kami percaya bahwa akses airbersih adalah hak dasar setiap orang. Di banyak pesantren, kebutuhan ini masih menjaditantangan, baik dari sisi infrastruktur maupun pembiayaan. Karena itu, melalui kolaborasidengan SEP dan Water.org, kami menghadirkan solusi inovatif melalui water credit yangmemungkinkan pesantren membangun fasilitas air bersih secara mandiri dan berkelanjutan.”

Water credit merupakan skema pembiayaan yang dikembangkan oleh Water.org untukmemperluas akses air bersih dan sanitasi bagi komunitas yang selama ini sulit menjangkaulayanan keuangan formal. Melalui kemitraan dengan lembaga keuangan mikro, pesantren dapatmemperoleh bantuan pendanaan. Hal ini diharapkan agar pesantren tidak lagi sepenuhnyabergantung pada hibah, melainkan didorong untuk mampu mengelola, merawat, danmengembangkan sarana yang mereka bangun.

Menurut Karyanto, pendekatan seperti water credit bukan sekadar memberikan bantuan sesaat.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB