Edisi.co.id - Kota Depok kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Jawa Barat. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Jawa Barat, Afriyani Amran, dalam pemaparan terbaru mengenai kondisi sosial ekonomi provinsi.
Menurut Afriyani, permasalahan utama yang masih dihadapi Jawa Barat pada 2025 adalah angka kemiskinan yang mencapai 7,02 persen dan tingkat pengangguran sebesar 6,77 persen. Dua indikator ini dinilai menjadi tantangan terbesar bagi provinsi untuk memenuhi target pembangunan jangka panjang pada 2029.
“Penurunan kemiskinan dan pengangguran menjadi fokus utama kami di Jawa Barat,” kata Afriyani.
Ia menambahkan, tingkat pengangguran terbuka pada 2025 mengalami kenaikan tipis 0,02 persen dibandingkan Agustus 2024. Kabupaten Pangandaran tercatat sebagai wilayah dengan pengangguran terendah, sementara Depok berada di angka 6,27 persen.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki, mengungkapkan bahwa Depok mencatat tingkat kemiskinan 2,34 persen pada 2024, jauh di bawah rata-rata provinsi yang mencapai 7,46 persen. Data tersebut berasal dari laporan Profil Kemiskinan Kota Depok 2024.
“Persentase penduduk miskin Depok turun dari 2,38 persen menjadi 2,34 persen pada 2024,” ujar Agus.
Ia menjelaskan bahwa sejak 2004 hingga 2019, tingkat kemiskinan di Depok cenderung menurun meski sempat berfluktuasi. Dari 4,84 persen pada 2004, angkanya berhasil ditekan hingga 2,07 persen pada 2019.***