Edisi.co.id - Pelajar asal Lampung, Bima Yudho Saputro, dilaporkan ke Polda Lampung oleh seorang pengacara asal Lampung, Ginda Ansori, terkait dugaan hoaks yang ia sebar melalui akun TikTok miliknya.
Namun, Bima tidak perlu khawatir karena ia memiliki Visa Protection Australia yang memberikan perlindungan dari pemerintah Australia.
Bima sempat viral di media sosial setelah memposting video kritik di akun TikTok-nya dengan judul “Alasan Lampung Gak Maju-maju”.
Pengacara tersebut merasa keberatan karena Bima menggunakan kata “Dajal” untuk menyebut kota Lampung.
Akibatnya, ia melaporkan Bima ke polisi.
Namun, Bima memiliki perlindungan dari Australia karena ia memiliki jenis visa yang disebut Protection Visa Australia.
Baca Juga: Tiga Jenis Gerhana Matahari Hibrida yang Akan Terjadi pada 20 April 2023 di Indonesia
Visa tersebut dapat digunakan oleh orang yang ingin mencari suaka di Australia dan memberikan hak untuk tinggal, bekerja, dan belajar di Australia secara permanen.
Selain itu, pemilik visa ini juga dapat mengakses layanan pemerintah seperti Mediacare (kesehatan) dan Centrelink (finansial) serta mensponsori anggota keluarga yang memenuhi syarat untuk tempat tinggal permanen melalui program Humanitarian.
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan Protection Visa Australia sekitar 40 Dolar Australia atau sekitar Rp 397.000.
Namun, proses pembuatan visa tersebut membutuhkan waktu sekitar 90 hari setelah diajukan.
Pemerintah Australia menyediakan Protection Visa Australia sebagai bentuk perlindungan bagi orang-orang yang menghadapi risiko di negara asalnya.
Sebagai contoh, bagi mereka yang menghadapi penindasan atau ancaman kekerasan yang serius di negara asalnya.
Baca Juga: Tahap Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Sudah Diungkapkan oleh Menteri Erick Thohir