Edisi.co.id- Gunung Ceremai merupakan salah satu gunung favorit bagi para pendaki dan pecinta alam.
Ada suatu kepuasan batin bagi pendaki jika mampu mencapai puncak gunung ceremai.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadi salah satu alasan bagi Saka Kencana dan Genre Jabar mau mendaki puncak gunung ceremai.
Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), Ketua Tim Kerja Balnak, Elma Triyulianti, yang juga selaku Mentor Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat melepas Tim Ekspedisi Pendakian dan Pengibaran Bendera Harganas di Puncak Gunung Ceremai, Balai Desa Cisantana, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, 27 Juni 2023.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Sinergi Foundation Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban
Tim pendaki yang dimaksud terdiri dari 12 orang personel yang berasal dari Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana) dan Forum Genre Jawa Barat, serta dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas PPKBP3A Kabupaten Kuningan, Alfalah Shiddieqy Arifin.
Alfalah sendiri bukan sosok asing di kalangan pecinta alam Kuningan, dia merupakan pegiat kelompok pecinta alam "AKAR" (Anak Kuningan Alam Rimba).
Kenapa dipilih Gunung Ceremai (Latin: Gunung Ceremé)? Tidak lain karena gunung ini merupakan gunung dengan puncak tertinggi di Jawa Barat.
Tepatnya 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl). Adapun beberapa gunung tertinggi lainnya yang ada di Jawa Barat diantaranya Gunung Pangrango, dengan ketinggian 3.019 mdpl, Gunung Gede, dengan ketinggian 2.927 mdpl, Gunung Cikuray, dengan ketinggian 2.821 mdpl, dan Gunung Papandayan, dengan ketinggian 2.665 mdpl.
Kini, Gunung Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektar.
Sesaat sebelum melepas tim, dari kaki Gunung Ceremai Elma berpesan bahwa kegiatan ini tak lepas dari salah satu program prioritas nasional yang kini diemban BKKBN, yaitu percepatan penurunan stunting.
"Pendakian, kemudian pengibaran Bendera Harganas di Puncak Gunung Ceremai ini merupakan simbol bahwa dalam mencapai keluarga bebas stunting itu butuh usaha, butuh ikhtiar.
Sama halnya dengan mendaki Gunung Ceremai, butuh tenaga yang tidak sedikit, butuh strategi, butuh kolaborasi. Dimana itu semua juga dibutuhkan dalam upaya kita mengentaskan stunting di Jawa Barat," tutur Elma.
Menurut data yang disampaikan Kepala Dinas PPKBP3A Kab. Kuningan, Trisman Supriatna yang juga hadir mengantarkan tim, melaporkan bahwa dari data SSGI 2022 prevalensi stunting di Kab. Kuningan berada di angka 19,4%.