Sedangkan berdasarkan data bulan penimbangan balita Februari 2023 dan ePPGBM, di Kuningan terdapat 5.356 kasus, atau 7,7% dimana Kec. Cigugur termasuk kecamatan dengan kasus tinggi, ada 213 kasus stunting dan di Desa Cisantana, ada 34 kasus stunting.
"Kami mendukung kegiatan ini, karena selain untuk mengampanyekan Hari Keluarga, ada kegiatan-kegiatan yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Cigugur.
Baik berupa promosi kespro remaja, juga pemberian bantuan telur bagi keluarga-keluarga berisiko stunting yang ada di sini. Nanti kita sisir mulai dari daerah sekitar kaki Gunung Ceremai ini," ucap Trisman.
Baca Juga: Hari Ini, Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah
Selain kegiatan ekspedisi, di tempat yang sama dilaksanakan beberapa kegiatan lainnya. Yaitu sosialisasi dan edukasi kesehatan reproduksi, gizi dan anemia bagi para remaja.
Dan kegiatan Sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi keluarga-keluarga yang memiliki bayi di bawah dua tahun (Baduta) di Desa Cisantana.
Tim ekspedisi sendiri akan memulai jalur pendakian dari Ipukan-Palutungan dimana di sana juga terdapat Kampung KB Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan yang telah dibentuk sejak 2017 yang lalu.
"Semoga kebulatan tekad kita, kegigihan kita mendaki dan mengibarkan bendera Harganas di Puncak Gunung Ceremai betul-betul mencerminkan sejauh mana kegigihan kita dalam percepatan penurunan stunting," tutup Elma sambil melepas tim di Jalur Pendakian Palutungan.***
Artikel Terkait
BKKBN Berikan Pelayanan KB Gratis Dalam Rangka Harganas
Peringati Harganas ke-29, Ridwan Kamil Ajak Semua Keluarga di Jawa Barat Cegah Stunting Agar Bebas Stunting
Sambut Harganas ke-30, Sestama BKKBN Apresiasi Perwakilan Jabar Gelar Cegah Stunting Konten Festival 2023
Bupati Karawang, Cellica Buka Harganas dan Targetkan Prevelansi Stunting 8 Persen diakhir Tahun 2023