Kemiskinan yang tersedia tahun 2019 hampir menyentuh angka satu digit, lagi bergerak naik. Pertumbuhan ekonomi yang pernah kami royeksikan mencaai 7 persen, kudu drop hingga minus 2,65. Tapi alhamdulillah, kami udah mampu bangkit. Angka kemiskinan kami hamir serupa bersama sebelum saat pandemi. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah kini bahkan melamapui Nasional sebesar 5,23 persen. Kita termasuk atut bersyukur dikarenakan usaha yang kami lakukan, reformasi birokrasi JawaTengah dinilai mempunyai pencapaian terbaik.
“Saya percaya ujung berasal dari reformasi birokrasi adalah memberi tambahan melayanan yang ringan dan cepat bagi masyarakat. Semua itu mampu diwujudkan hanya jikalau kami senang terhubung mata dan telinga lebar-lebar. Saya ercaya, kesadaran ini udah bersemayam dalam area pengabdian di hati bapak-ibu semuanya,” lanjut Gubernur Jateng.
Baca Juga: VIRAL! Video Mesum 2 Remaja di Akun IG Diduga di Timika
Maka, tak tersedia sedikitun kesangsian di hati saya. Bahwa seluruh kerja baik ini tidak bakal luntur, bahkan aku percaya jadi baik selepas aku turun tersedia 5 Setember nanti sebagai gubernur. Karena yang kami bangun bukan sekadar ketaatan aalagi kegalauan tersedia pimpinan. Melainkan sebuah pengabdian yang terejawantah jadi sistem dan budaya yang kuat.
Meski kudu disadari, di pada beragam keberhasilan, tersedia hal-hal yang belum otimal. Kita kudu berani mengakuinya sebagai wujud tanggung jawab dan evaluasi.
Itulah, kata Ganjar Pranowo, hasil kerja panjenengan semua. Itulah hasil berasal dari jerih payah seluruh warga Jawa Tengah, baik di pelosok desa mauun sudut-sudut kota. Maka aku mengucakan beribu-ribu terimakasih untuk seluruh warga, ara Ketua RT dan RW, teman-teman lurah dan kepala desa, para camat, para bagian dewan, teman-teman bupati dan walikota, TNI, Polri, Kejaksaan dan seluruh Forkompimda.
Juga tak lupa adik-adik pelajar dan mahasiswa, teman-teman media, para tokoh dan aktivis, serta organisasi kemasyarakatan seluruhnya.
Atas segala pencaaian ini aku idamkan mengajak papa ibu dan saudara seluruh berdiri. Mari kami memberi alapuse satu menit yang paling meriah untuk Baak Ibu seluruh yang bekerja tak kenal lelah, untuk seluruh masyarakat, untuk Jawa Tengah.
“Dan selaku ribadi aku idamkan mengupcakan terimakasih yang tak terhingga kepada Baak Ibu dan Saudara semua. Terimalah penghormatan aku yang setinggi-tingginya atas pengabdian, ketulusan, dan kerja keras panjenengan. Saya bangga dan terhormat bekerja bersama panjenengan semua. Bapak Ibu Saudaraku sekalian. Mohon maaf jikalau sepanjang ini tersedia khilaf. Terimakasih,” pungkasnya.***