Edisi.co.id - Yuni Puspitasari (36), salah satu peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha telah banyak mendapatkan manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Yuni telah terdaftar sebagai peserta PPU sejak tahun 2014 lalu, tepatnya pada saat BPJS Kesehatan pertama beroperasi. Dengan penuh semangat, Yuni menceritakan beberapa pengalaman yang berkesan saat menggunakan JKN, salah satunya pada saat bersalin di tahun 2021 lalu. Ia mengatakan sangat terbantu dan berterima kasih atas manfaat yang dirasakan.
“Saya melahirkan tahun 2021, saat itu masih pandemi. Dengan riwayat kesehatan yang saya miliki ternyata tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal dan dokter kandungan yang menangani saya menyarakan untuk operasi caesar. Saya tidak bisa membayangkan berapa biaya yang akan saya dan suami keluarkan kalau kami bukan peserta dari program Jaminan Kesehatan Nasional,” kenang Yuni.
Ia menambahkan sempat meragukan apakah akan mendapatkan pelayanan yang baik pada saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Ternyata setelah merasakan sendiri bagaimana pelayanannya, ternyata tidak ada bedanya dengan pasien lain, mulai dari obat, dokter dan pelayanan yang diberikan semua itu sama.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Pastikan Masyarakat Rawa Sengon Paham Pentingnya Memiliki JKN Bersama Anggota DPRD
“Respon dari perawat maupun dokter, semuanya cepat, tanggap dan baik sekali. Saya yang belum pernah memanfaatkan Program JKN sebelumnya, tentunya belum paham bagaimana prosedur dan alurnya. Akan tetapi diarahkan dengan baik dan sangat detail. Ruang rawat yang saya dapatkan juga sesuai dengan hak kelas rawat dan tentunya bersih sehingga saat menjalani rawat inap saya merasa nyaman,” tambahnya.
Yuni menerangkan betapa pentingnya memiliki JKN meskipun sebelum sakit. Bahwa sakit itu tidak bisa ditebak kapan datangnya, atau kapan kita butuh menggunakan JKN. Ia sangat tertolong dengan keberadaan program ini, menurutnya program ini tidak hanya membantu masyarakat tidak mampu, tapi seluruh masyarakat dari semua lini turut merasakan manfaat dari Program JKN.
“Dengan manfaat yang sangat banyak untuk pelayanan kesehatan, tidak hanya masyarakat kurang mampu yang bisa merasakan. Program Jaminan Kesehatan Nasional ini juga dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Selain itumasyarakat menjadi lebih tenang saat berobat karena tidak lagi terhalang oleh ketakutan biaya besar yang harus dibayar,” terang Yuni.
Yuni juga menyampaikan pelayanan dari fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sudah berkembang dengan sangat baik. Selain memperluaskerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan, sistem digitalisasi melalui pengembangan layanan berbasis digital melalui aplikasi Mobile JKN juga sangat membantu untuk mendapatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tempat Yuni terdaftar sebagai peserta.
Baca Juga: Sambung Rasa Bersama BPJS Kesehatan dengan Komunitas Asthma dan Komunitas Sehat
“Sejak ada aplikasi MobileJKN, ke fasilitas kesehatan terdaftar semakin mudah. Mengambil nomor antrian cukup via aplikasi. Tidak hanya itu saja, untuk merubah fasilitas kesehatan atau data diri peserta juga cukup dengan aplikasi saja. Kalau dulu harus ke kantor cabang terdekat untuk merubah data atau pergantian fasilitas kesehatan, sekarang cukup dengan aplikasi MobileJKN saja,” ucapnya.
Yuni berharap Program JKN ini tetap terus ada dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Jaminan Kesehatan ini merupakan bukti kepedulian pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
“Saya berharap program JKN ini dipertahankan dan dapat berkembang jauh lebih baik lagi dengan banyak transformasi terutama didalam mutu layanan kepada peserta. Jaminan Kesehatan ini juga menjadi bukti kepedulian pemerintah terhadap masyarakat agar masyarakat Indonesia bisa menjadi lebih sehat,” tutupnya.