Edisi.co.id - Pemerintah Inggris berencana menerapkan aturan paspor vaksin berlaku untuk memasuki kelab malam atau acara-acara besar di Inggris tidak akan dilanjutkan, ucap Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid.
“Kita tidak akan melakukan hal seperti itu hanya karena negara lain melakukannya,” kata Javid kepada kantor berita BBC, Minggu, 12 September 2021.
Sebelumnya rencana tersebut, yang mendapat kritik tajam dari sejumlah anggota parlemen dan beberapa tempat usaha di Inggris, dan akan dikenalkan ke publik pada akhir September ini.
Baca Juga: Puan Maharani: Tidak Semua Warga Mempunyai Smartphone
Sebelumnya sepekan yang lalu, Sajid membela skema paspor vaksin sebagai “cara terbaik” untuk memastikan industri hiburan malam tetap beroperasi.
Pemerintahan Inggris di bawah Perdana Menteri Boris Johnson menekankan bahwa rencana paspor vaksin ini akan disimpan sebagai skema “cadangan” jika sewaktu-waktu dibutuhkan di musim gugur atau dingin.
“Walau rencana ini akan disimpan sebagai opsi cadangan, saya mengonfirmasi bahwa kita tidak akan melanjutkan rencana paspor vaksin ini,” tutur Javid.
Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca di Wilayah Yogyakarta
Di bawah skema paspor vaksin, masyarakat Inggris harus memperlihatkan bukti – vaksinasi penuh, hasil negatif tes Covid-19, isolasi mandiri untuk memasuki kelab malam atau acara-acara yang didatangi banyak orang (kerumunan).
Asosiasi Industri Hiburan Malam Inggris mengatakan bahwa rencana tersebut dapat melumpuhkan bisnis mereka dan berpotensi berujung pada kasus-kasus diskriminasi yang nantinya akan terjadi.
Setelah mendengar bahwa keputusan paspor vaksin dibayalkan, pihak asosiasi industri malam Inggris menyambut baik pengumuman terbaru Javid tersebut.
Baca Juga: 14 September Ancol Taman Impian sudah di Buka Kembali
Berbeda dengan Inggris, Skotlandia berencana mengenalkan paspor vaksin bagi warga berusia di atas 18 tahun yang ingin memasuki kelab malam atau acara berskala besar mulai Oktober mendatang. Sedangkan di Wales, jajaran menteri akan memutuskan pekan depan apakah skema itu akan diterapkan atau tidak.