“Ia mengulang-ulang ini setiap harinya, begitu saja setiap hari,” imbuhnya.
Dengan jujur ia mengatakan bahwa kendala yang paling berat ketika menghafal adalah smart phone (HP), sangat sulit meninggalkan HP.
Menurut Malik, orangtuanya pun sangat membantunya dalam mengahafal Al-Qur’an. Ia baru boleh pegang HP lagi ketika sudah setoran dan murajaah.
“Motivasi menghafal Al-Qur’an tidak lain hanya untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Semoga dengan bacaan Al-Quran dapat menghapus dosa kedua orang tuanya,” tutup Malik dengan doa.