berita

Hilman Latief Diamanahi Dirjen PHU, Haedar Nashir: Kader yang Profesional Layak Menempati Posisi Penting

Senin, 4 Oktober 2021 | 13:32 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah - Foto: FB Haedar Nashir.

Edisi.co.id, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersyukur dan megapresiasi kadernya Ketua Lazismu Pusat, Hilman Latief  yang telah diamanahi sebagai Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qourmas. Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta pada Jum’at, (01/10/2021)) lalu.

Haedar mengatakan, Hilman Latief tepat mendapatkan tugas sebagai Dirjen PHU Kemenag. 

“Sebagai kader Muhammadiyah dan warga bangsa, ia memiliki kualitas integritas, keilmuan, profesionalitas, relasi, manajerial, dan persyaratan lainnya yang objektif. Letakkan posisi di pemerintahan tersebut secara wajar dan proporsional untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara. Jabatan tersebut merupakan pengkhidmatan khusus memajukan urusan haji dan umrah yang menjadi hajat hidup umat bukan hanya di negeri ini, tetapi juga terkait dunia Islam,” tutur Haedar dikutip dari jibpost.id, Senin (4/10).

Baca Juga: Mensos Marah Tunjuk-tunjuk Pegawai PKH, Gubernur Rusli: Mensos Risma Telah Memberi Contoh Buruk

Bagi Muhammadiyah, lanjut Haedar, setiap kader yang profesional di berbagai bidang layak menempati posisi-posisi penting di lingkungan pemerintahan maupun dunia swasta, mereka memiliki persyaratan-persyaratan objektif bagi kepentingan publik.

“Sejak awal kemerdekaan, orang-orang berkeahlian dari Muhammadiyah memperoleh amanat kenegaraan, seperti Menag pertama Prof HM Rasyidi, Ketua KNIP dan Jaksa Agung pertama Mr Kasman Singodimedjo, Mensos Mulyadi Djoyomartono, dan lain-lain. Demikian halnya di masa Orde Baru, seperti Menag Prof Mukti Ali, Munawwir Sadzali, dan Tarmizi Tahir. Sama halnya di masa reformasi dari periode ke periode dari pusat sampai daerah di berbagai lini dan lingkaran,” imbuh Haedar.

Karenanya, Haedar meminta agar jabatan-jabatan publik itu disikapi secara wajar serta tidak perlu ada pikiran-pikiran negatif.

Baca Juga: Di SMP PCI, MGMP PAI Matangkan Sosialisasi Program Sekolah Mengaji

“Muhammadiyah itu organisasi besar dan berusia lebih satu abad dengan kiprah yang luas di berbagai bidang kehidupan kemasyarakatan, keumatan, kebangsaan, kenegaraan, bahkan di ranah global. Orang-orang Muhammadiyah, lebih-lebih kader dan elitenya juga harus menempatkan diri secara elegan di pelataran yang luas sejalan kepribadian layaknya berada di organisasi besar dengan tradisi besar. Bukan menempatkan Muhammadiyah seperti organisasi kecil dengan tradisi kecil, yang menjauh dari dinamika kehidupan. Orang Muhammadiyah harus proaktif dan positif memerankan diri dalam kehidupan yang mesti dijalani sebagai aktualisasi ibadah dan kekhalifahan di muka bumi,” papar Haedar.

Karenanya, Haedar percaya di manapun kader Muhammadiyah berkiprah, baik di dalam maupun di luar, tentu mampu menjaga marwah sekaligus mengembangkan peran yang konstruktif yang bermaslahat untuk mengemban misi Persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

Baca Juga: Pidato di Sidang Paripurna DPRD Sumbar, Buya Syafii: Kelemahan Bangsa Saat Ini Defisit Jumlah Kenegarawan

“Silakan berdiaspora dan berkiprah secara luas di berbagai lapangan kehidupan dengan kekuatan iman, akhlak, ilmu, profesi, dan segala kemampuan yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak sesuai hadis Nabi: ‘Sebaik-baiknya manusia ialah yang memberi manfaat bagi sesama’, sekaligus menebar misi rahmat bagi semesta alam,” tutup Haedar

 

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB