berita

Baru 6 Bulan, SMP Prima Cendekia Islami Hadirkan Terobosan Baru di Era Merdeka Belajar dan Digital

Selasa, 21 Desember 2021 | 10:54 WIB
Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M. Hum (Batik) didampingi istri tercinta Hj. Siti Komariah, Dra., M.Si., Ph.D ., menyaksikan penandatangan peresmian Gedung PCI oleh Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna, S. Ip., M. Si., pada 7 Juli 2021 lalu - Foto: Dokumen PCI

Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Prima Cendekia Islami (PCI) yang pembangunan gedung sekolahnya dimulai tanggal 7 Juni 2020, dan baru diresmikan setahun kemudian pada tanggal 7 Juli 2021 oleh Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna, S. Ip., M. Si., telah menunjukkan terobosan baru pembelajaran di era digital dan merdeka belajar.

Jurnalis edisi.co.id berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M. Hum yang juga Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara, di kantornya di Kementerian Sekretariat Negara, Jl. Veteran Jakarta Pusat, Selasa (21/12/2021).

Apa yang melatari anda mendirikan sekolah SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI)?

Di usia yang sudah kepala lima, ketika kain kafan untuk saya mungkin sebentar lagi usai ditenun, ajal sudah semakin dekat, dan pintu tobat sudah hampir tertutup rapat. Saya memilih jalan yang lebih untuk urusan ukhrowi. Untuk urusan duniawi, Allah SWT sudah memberi jalan yang melebihi dari apa yang saya cita-citakan.

Baca Juga: Kegiatan Pamungkas, SMP PCI Gelar Tadabur Alam Sebagai Penutup Semester Ganjil

Saya dan istri, Hj. Siti Komariah, Dra., M.Si., Ph.D , yang juga dosen di Universitas Pendidikan Indonesia, bersepakat untuk membangun sekolah yang representatif. Bukan membangun rumah mewah atau membeli mobil mewah. Rumah dan mobil hanya dinikmati pribadi. Tetapi sekolah, dapat dinikmati oleh banyak generasi.

Sekolah yang saya dirikan didedikasikan untuk mendidik generasi muslim milenial qurani.

Siswa siswi SMP PCI angkatan pertama

Sekolah ini mengusung jargon sekolah digital Qur'ani, apa alasannya?

Saat ini, kita berada di era digital. Anak anak jaman ini adalah anak anak digital native. Sejak lahir, mereka sudah familier dengan digitalisasi. Namun, mereka tetap tidak boleh lepas dari nilai-nilai Qur'ani. Karenanya, di SMP PCI, lantunan ayat suci All-Qur'an tak akan pernah berhenti.

Baca Juga: Polri Jadikan Gedung SMP PCI Jadi Lokasi Sarana Vaksinasi Covid-19, Ketua Yayasan PCI: Bangga dan Terharu

Disekolah ini materi tahfiz diberikan di kelas 7 atau kelas 1 SMP pada jam pertama dan kedua. Di kelas 8 pada jam ketiga dan keempat. Di kelas 9 pada jam kelima dan keenam. Dan pada jam ketujuh, semua kelas membaca al quran. Artinya, di sekolah ini, lantunan ayat ayat suci Al- Qur'an tak pernah terputus di setiap hari dan di setiap detiknya.

Tujuannya, saya yakin anak anak yang hafiz Qur'an, akan memiliki kepribadian Qur'ani. Dan jika saya ditakdirkan wafat lebih cepat, lantunan ayat suci al Qur'an yang setiap detik berkumandang di sekolah yang saya dirikan, menjadi wasilah yang melapangkan dan menerangi kegelapan di alam keabadian.

Apa yang dimaksud dengan Digital Qur'ani?

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB