Edisi.co.id - Muhammadiyah tegaskan perang antara Rusia dan Ukraina bukanlah perang masalah agama. Hal ini ditegaskan dalam pernyataan sikap Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Selanjutnya Muhammadiyah merasa prihatin dengan peperangan Rusia - Ukraina
"Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Sebagian korban adalah masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah," bunyi pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir, Kamis (2/3/2022).
Selanjutnya Muhammadiyah mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan.
Baca Juga: Akibat Dari Invasi Rusia Seluruh Keluarga Polisi Ukraina Tewas Saat Melarikan Diri
Mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.
"Memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri. Akan tetapi Pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya,"tambahnya
Mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Hero Tito Juara Dunia WPBF Meninggal Dunia Usai Bertanding Dalam Holywings Sport Show
"Di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun hubungan antar negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan," tutup pernyataan.