berita

Dr Aam Amirudin: Kehadiran SMP PCI Berkonsep Digital Qurani ini Sangat Tepat, Mampu Beradaptasi Dengan Zaman

Senin, 4 April 2022 | 19:57 WIB
Dr. Aam Amirudin (kiri berbatik) didampingi Prof. Dadan Wildan ketika memberikan ilmunya dihdapan siswa, tenaga pengaja dan para orang tua murid SMP Prima Cendekia Islami

Edisi.co.id, Kabupaten Bandung -Ulama intelektual muda yang cukup kondang Ustadz Dr. Aam Amiruidin dimanahi oleh Ketua Yayasan Prima Cendekia Islami Prof. H. dadan Wildan untuk memberikan ilmunya pada acara PCI Serial Lecture V.                        

Acara yang digelar di aula SMP Prima Cendekia Islami (PCI) Kabupaten Bandung, pada shaum hari kedua Ramadhan 1443 H, Senin (4/4/2022). dengan dihadiri oleh siswa, tenaga pengajar dan para orang tua murid SMP Prima Cendekia Islami.

Ustadz Aam Amirudin mengawali ceramahnya dengan memberikan apresiasi dan kebanggaan kepada Yayasan Pendidikan PCI dan SMP PCI. Karena menghadirkan sekolah islam yang representatif serta memiliki visi sebagai sekolah yang mengusung konsep digital dan qur'ani.

Baca Juga: Penguatan Ruhani dan Perluas Ilmu Keislaman Bagi Siswa dan Keluarga Besar, SMP PCI Hadirkan Dr. Aam Amirudin

"Kehadiran sekolah dengan keunggulan religiusitas dan qur'ani, sangat tepat. Saat ini, sekolah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi, serta tetap dapat membentuk karakter religius kepada para siswanya,” jelas Ustadz Aam. 

Disini saya mendapatkan sekolah yang setiap waktunya tidak terlepas dari lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an serta dalam pembelajarannya menerapkan digitalisasi.

Dalam ceramahnya, Ustad Aam mengungkpakan pentingnya kedudukan anak. Anak dapat menjadi zinatun hayat atau perhiasan dunia sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Kahfi ayat 46 yang menyebutkan bahwa harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Baca Juga: Waketum PERSIS: Dengan Doa, Jadikan Momentum Ramadhan Tahun Ini Akhir Dari Pandemi Covid-19

“Anak juga dapat menjadi qurrota a’yun atau penyejuk mata.  Mengutip surat Al Furqon ayat 74 yang artinya, dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang mata, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,” paparnya. 

Sebaliknya, anak juga dapat menjadi fitnatun atau ujian dan cobaan. Mengutip Surat Al-Anfal ayat 28, yang berbunyi:

"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar”.

Baca Juga: Sukses Jadi Tuan Rumah Muktamar X, PW Hima PERSIS Banten Ucapkan Selamat Kepada Ketua Terpilih

Agar anak menjadi zinatun hayat dan qurota a'yun, tentu saja perlu diberikan pendidikan yang mengedepankan  nilai-nilai agama Allah, agar kelak anak-anak itu menjadi kebanggaan,  penyejuk dan penentram hati kedua orang tuanya. Kebiasaan-kebiasaan dan pembiasaan yang baik kepada anak-anak harus diteladankan agar kelak  menjadi rutinitas bagi kehidupan keseharian mereka. 

”Pembiasaan yang baik, tentu akan terasa berat di awal, namun akan menjadi alarm biologis kedepannya. Akan ada yang kurang dan hilang saat kita dan anak-anak melewatkan sesuatu hal baik yang biasa dilakukan,” tutur Ustadz Aam.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB