Ibu pintauli menjelaskan terlebih dahulu definisi stunting yaitu kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama. pada masa 1000 hari pertama kehidupan sejak kehamilan hingga bayi berusia 2 tahun. Dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
"Gejala stunting yaitu postur anak lebih pendek dari anak seusianya, lalu anak tampak lebih muda daripada anak seusianya, kemudian berat badan lebih rendah dibandingkan anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda," ujar ibu pintauli.
Baca Juga: Ini Senandung Muktamar XVI PERSIS: Berlian Hutauruk dan Matahari dalam Rimba Kabut Pagi
Ia pun menambahkan penyebab stunting diantaranya yaitu praktek pengasuhan yang tidak baik. Lalu terbatasnya layanan kesehatan termasuk pelayanan ANC (ante natal care), post natal. Dan pembelajaran dini yang berkualitas kemudian kurangnya akses ke makanan bergizi dan terakhir kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
" Jangan anggap remeh stunting karena dampaknya pada anak bisa gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus). Lalu dampaknya adanya hambatan perkembangan kognitif dan motorik gangguan metabolik pada saat dewasa sehingga menyebabkan risiko penyakit tidak menular (diabetes obesitas stroke penyakit jantung)," ujar Pintauli.
Terakhir Ibu pinta uli mengungkapkan salah satu bentuk intervensi stunting adalah pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga resiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan dashat (Dapur sehat atasi stunting).
"Meningkatkan kualitas gizi masyarakat dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting bisa dimulai dari tingkat desa atau kelurahan ujar pintauli.
Sebelum acara selesai pihak panitia mengadakan pembagian door prize yang hadiahnya diberikan oleh Bapak Anton sukartono Suroto serta para panitia membuat Tik tok cegah stunting yang diikuti oleh para peserta.