berita

Kurangi Anak Bermain dan Antisipasi Kekhawatiran Orang Tua di Era Digital, SMP PCI Terapkan Full Day School

Kamis, 15 September 2022 | 07:04 WIB
Pembina Sekolah SMP PCI, Ibu Hj. Siti Komariah, Dra., M. Si., Ph. D. - Foto: Dokumen pribadi

Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - Di era digital dan media sosial saat ini, orang tua seringkali khawatir terhadap tumbuh kembang anak, terutama anaknya yang menjelang remaja.

Sebagai pengelola lembaga pendidikan tingkat SMP, Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum, seringkali menerima banyak pertanyaan menghadapi siswa di era media sosial ini.

Menurut Prof. Dadan, siswa SMP yang beranjak remaja memerlukan fondasi iman, ilmu, dan akhlak yang kuat. Dari kesadaran itu, SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) di Baleendah Kabupaten Bandung ini, memberikan fondasi Qurani, ragam kegiatan keislaman, hingga mata pelajaran khusus adab akhlak yang diberi judul mata pelajaran  "Minhajul Muta'alimin"," ungkapnya.

Baca Juga: Sambut Siswa Perwira Kontra Intelijen, Ka Barantan Paparkan Sistem Perkarantinaan

“Siswa SMP yang beranjak remaja, harus terus menerus berada di bawah pengawasan orang tuanya jika di rumah, dan pengawasan gurunya jika di sekolah,” kata Prof. Dadan dalam keterangan tertuisnya, Kamis (15/9/2022).

Ia pun menambahkan, orang tua dan pihak sekolah, tidak boleh berhenti, tidak boleh bosan untuk selalu mengingatkan putra putrinya untuk berhati-hati dalam menggunakan sosial media. Sebisa mungkin, anak-anak dilarang untuk berjumpa dengan orang yang baru dikenalnya di media sosial tanpa pendampingan. Mereka juga tidak boleh membagi lokasi terkini kepada yang  baru dikenalnya.

“Apalagi sampai mengirim foto diri dan kegiatannya, jelas Prof. Dadan.

Sementara itu, Pembina Sekolah Prima Cendekia Islami (SMP PCI), Ibu Hj. Siti Komariah, Dra., M. Si., Ph. D., mengemukakan bahwa SMP PCI saat ini menerapkan full-day school. Hal ini sebagai salah satu tujuan untuk mengurangi ruang anak bermain di luar tanpa pembinaan dan pengawasan.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT

Selain itu, SMP PCI juga tidak memberi tugas Pekerjaan Rumah, agar waktu di rumah bagi para siswa lebih dekat dengan orang tuanya. Orang tua dapat lebih dekat dengan putra putrinya. Dapat juga  menjadi teman yang mendengarkan cerita mereka seharian. 

“Untuk tugas tugas sekolah, kami berikan waktu khusus satu jam, free time atau unfinished task untuk mengerjakan tugas-tugas yang dituntaskan di sekolah, ujar Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia ini,” paparnya.

Ibu Siti juga menyarankan agar orang tua sebisa mungkin mengetahui aktivitas anaknya di media sosial, dengan cara berteman dengan anaknya atau teman-teman anaknya. 

“Hal lain yang paling dibutuhkan dalam mengawasi sosial media remaja adalah pengertian orang tua dan sikap saling percaya. Melalui sikap saling percaya ini,  anak-anak yang beranjak remaja itu akan merasa nyaman dalam kesehariannya dalam bersosial media,” ujar Sosiolog yang menyelesaikan gelar doktornya di Universiti Malaya Kualalumpur ini.

Baca Juga: 5 Pasangan Indonesia Hasil Eksperimen PBSI Siap Unjuk Gigi

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB