Edisi.co.id, Subang - Institut Kemandirian telah banyak melahirkan entrepreneur-enterpreneur muda yang mempunyai skil yang siap pakai dan berprestasi. Hal ini sesuai dengan visi misinya memberikan skil ilmu pengetahuan guna mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Salah satunya Herman Wreda Saputra, alumni Institut Kemandirian Kabupaten Tangerang, Banten.
Anak pertama dari 3 bersaudara ini yang hanya lulusan SMP menceritakan kisahnya sampai ia berhasil mendapatkan ijazah S1 Teknik Mesin.
Tahun 2011 Herman memberanikan diri merantua ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan dengan berbekal ijazah SMP.
“Alhamdulillah, setelah melamar kesana kemari, akhirnya saya diterima kerja di Hypermat Lippo Karawaci,” kata Herman ketika ditemui di bengkel Pakar Matic Ciasem Hilir, Subang Jawa Barat, Ahad (23/10/2022).
Pria kelahiran Ciasem Subang, pada 7 Mei 1990, pun menambahkan, ketika hendak berangkat kerja dari Jakarta ke Tangerang. Herman duduk satu bangku dengan seseorang yang hendak mengikuti latihan otomotif di Institut Kemandirian. Dan terjadilah dialog selama dalam perjalanan, yang akhirnya, ia mengetahui keberadaan pelatihan di Institut Kemandirian dari orang tersebut.
Baca Juga: Petinggi Agama Dunia Serukan Perdamaian Sebagai Syarat Mencapai Kesejahteraan
Tidak berhenti disitu, setelah mengetahui bahwa selama mengikuti latihan di Institut Kemandirian itu gratis semuanya, dari mulai uang masuk, uang bulanan, tempat tidur sampai makan pun gratis.
“Akhirnya, saya mendatangi tempat pelatihan Institut Kemandirian yang tidak jauh dari tempatnya bekerja,” ucap Herman.
Ia menjelaskan, setelah diskusi dengan keluarga, akhirnya Herman mengambil keputusan untuk berhenti bekerja dan mengikuti latihan otomotif di Institut Kemandirian.
Baca Juga: Menjaga Pola Hidup Sehat Dengan Mengikuti Ajaran Nabi Muhammad SAW
“Menjadi tenaga ahli otomotif memang cita-citanya sejak kecil. Namun, karena faktor ekonomi cita-cita itu tinggal cerita saja,” ungkap Herman.