"Artinya, untuk Kuat Ma'ruf menerima informasi itu apabila disampaikan oleh orang yang dekat dengan dia yang sudah sehari-hari bekerja dengan dia itu akan sangat mudah tanpa proses secara panjang," jaksa melemparkan pertanyaan.
Setelah mendengar lengkap keterangan Reni, Kuat Ma'ruf pun melontarkan pertanyaan dengan mengkonfirmasi perasaan sakit hatinya yang kerap dianggap sebagai pembohong atas hasil lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.
"Saya mau bertanya sama Bu Psikolog, mohon maaf Ibu kalau Ibu menyimpulkan saya di bawah rata-rata, saya ikhlas Bu," ujar Kuat menanggapi pemaparan Reni.
Kuat pun melanjutkan pertanyaannya pada ahli, yakni apakah dirinya masuk dalam kategori pembohong.
Pertanyaan itu datang, karena rasa sakit hatinya dituding sebagai pembohong. Sebagaimana hasil lie detector atau alat deteksi kebohongan yang mendapatkan hasil skor -9 (bohong) dan +13 (jujur).
"Yang saya tanyakan, saya ini tipe orang pembohong apa yang tidak jujur, apa gimana Ibu? Soalnya saya
Baca Juga: Pembangunan Labersa Kaldera Resort Selesai Juli 2024
akhir-akhir ini sering disebut pembohong dan tidak jujur dan saya sakit dengan bahasa itu," ucap Kuat.
"Dari hasil pemeriksaan kami, semua kebohongan memang pernah terjadi dan itu sudah diakui, kemudian direvisi dan kemudian kami mengukur kredibilitas keterangan Bapak, demikian seperti yang kami telah sampaikan," jawab Reni yang sempat terhenti, karena suara tertawa dari pengunjung.***