berita

Pengungsi Suriah Pasca Gempa, dari Sikap Rasis hingga Komoditi Politik

Kamis, 16 Februari 2023 | 07:26 WIB
Pengungsi Suriah (sindonews.com)

Sebanyak 300.000 pengungsi Suriah yang tinggal di Turki telah diberikan kewarganegaraan. Di bawah perlindungan sementara yang ditawarkan oleh Turki, warga Suriah dibatasi untuk bekerja, terutama dalam pekerjaan formal. 

Warga Suriah yang terampil diberikan kewarganegaraan karena mereka berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Turki. Namun, tidak menjamin perlindungan permanen bagi para pengungsi Suriah yang bersaing dengan warga negara Turki untuk mendapatkan pekerjaan yang setara. 

Sebuah studi yang didukung oleh unit Proyek Penelitian Ilmiah Universitas Istanbul dan dilakukan oleh akademisi dari sejumlah universitas, mengungkapkan, bahwa sebagian besar warga Suriah di Turki dipekerjakan dalam pekerjaan tidak terdaftar dengan upah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rekan mereka di Turki. 

Baca Juga: SERATUS TAHUN PENOLONG KESENGSARAAN OEMOEM MUHAMMADIYAH

Pengungsi Suriah Menuju Eropa

Pernah dilaporkan, pada tahun 2020, para pengungsi Suriah diizinkan menuju Eropa, setelah Turki mengatakan tidak akan melarang mereka ke Benua Biru. Sebabnya, negara yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan itu belum memiliki dukungan yang cukup untuk menampung jutaan pengungsi Suriah.

Keputusan ini dibuat menyusul serangan mematikan yang menimpa pasukan Turki di Idlib, kawasan utara Suriah, ketika itu. Setidaknya 33 tentara Turki terbunuh dalam pengeboman di Idlib, provinsi terakhir di Suriah yang dikuasai “pemberontak”.

Pasukan dari pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia, berusaha merebut kembali Idlib dari kelompok-kelompok jihadis dan faksi “pemberontak” yang dibantu Turki. Insiden itu memicu kekhawatiran meningkatnya tensi antara Turki dengan sekutu Suriah, yakni Rusia. 

Yunani dan Bulgaria yang berbatasan dengan Turki pun telah menambah pasukan untuk mencegah pengungsi masuk. 

Perlu diketahui, pada 2016, Turki dan Uni Eropa menandatangani perjanjian perihal penanganan gelombang migran. Turki sepakat membendung para migran atau pengungsi yang hendak memasuki Eropa melalui Yunani. Sebagai imbalan, Uni Eropa memasok dana 6 miliar euro untuk mendukung layanan terkait pengungsi yang dijalankan Turki.

Saat ini terdapat 3,7 juta pengungsi Suriah yang secara resmi tinggal di Turki. Pada tahun 2022, sekelompok pengungsi Suriah di Turki berencana melakukan perjalanan ke Eropa dengan membentuk karavan. 

Banyak pengungsi Suriah di Turki yang takut direpatriasi ke negara asalnya. Ketakutan itu turut dipicu oleh perubahan sikap Ankara terhadap Damaskus. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan, dia bakal memulangkan 1 juta pengungsi Suriah secara sukarela ke negara mereka

Akibat Perang Saudara di Suriah sudah bertahun-tahun, Erdogan kemudian meluncurkan proyek untuk mendorong pengungsi Suriah kembali ke negara mereka, dalam hal ini ke ke daerah-daerah di Suriah utara, seperti Azaz, Jarablus, Al-Bab, Tal Abyad dan Ras Al-Ayn.

Sebanyak 57 ribu rumah untuk sekitar 50 ribu keluarga telah dibangun di daerah Idlib. Bahkan Erdogan juga membangun 100 ribu rumah secara total untuk mengurangi penderitaan warga Suriah yang disebutnya sebagai saudara. Menteri Dalam Negeri Turki Süleyman Soylu dalam pidatonya, meyakinkan, bahwa Turki terus mendukung Suriah.

Proyek pembangunan yang dilakukan dengan bantuan beberapa LSM lokal dan internasional, serta diawasi oleh otoritas manajemen bencana Turki, membangun fasilitas seperti masjid, sekolah dan pusat kesehatan atau rumah sakit untuk para pengungsi. Sekitar 500.000 warga Suriah telah kembali ke "zona aman" di perbatasan Turki-Suriah sejak 2016.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB