berita

Pengungsi Suriah Pasca Gempa, dari Sikap Rasis hingga Komoditi Politik

Kamis, 16 Februari 2023 | 07:26 WIB
Pengungsi Suriah (sindonews.com)

“Pihak berwenang Turki telah melakukan pelanggaran hukum internasional dengan menangkap ratusan pengungsi Suriah, bahkan anak-anak tanpa pendamping, dan memaksa mereka kembali ke Suriah Utara,'' kata Nadia Hardman, peneliti hak pengungsi dan migran di Human Rights Watch.

Komisi Penyelidikan PBB menyatakan, bahwa Suriah tidak aman bagi mereka yang ingin pulang. Namun, Pemerintah Turki menolak tuduhan memulangkan pengungsi secara paksa ke Suriah.

Baca Juga: Hadiri Launching JPP, Wamendag jerry Sambuaga ungkap Potensi Luar Biasa Aset Kripto Capai Ratusan Triliun

Sikap Rasis Turki

Sikap rasis dan sentimen terhadap pengungsi Suriah bukanlah hal baru. Seiring kemerosotan ekonomi di Turki, semakin besar kebencian dan kemarahan yang dirasakan orang Turki terhadap warga Suriah.

Pada tanggal 30 Mei 2022, wanita lansia Suriah Leila Muhammad (70) dipukul wajahnya oleh seorang pria di provinsi tenggara Gaziantep. Kemudian, seorang pelajar Suriah berusia 17 tahun dicaci maki di jalan oleh kerumunan orang Turki yang marah.

Pada bulan Juni 2022, dua pemuda Suriah bernama Sultan Abdul Baset Jabneh dan Sherif Khaled Al-Ahmad dilaporkan dibunuh oleh massa Turki yang marah dalam sebuah insiden di Istanbul. 

Terkait laporan tentang prospek normalisasi hubungan antara Turki dan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, menyebabkan banyak warga Suriah tidak ingin kembali ke negara mereka, bila Assad tetap berkuasa. ***

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB