Edsisi.co.id, Jakarta - Usai 110 siswa SMP Prima Cendekia Islami melaksanakan sholat Dhuhur dan Ashar jama qoshor secara berjamaah di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu 15 Februari 2023 sore. Para siswa tidak lantas duduk berleha-leha atau tidur-tiduran, mereka secara spontan mengambil Al Quran yang ada di masjid. Dengan membentuk lingkaran para siswa-siswa Tilawah ayat-ayat Al Quran juz 30.
Hal ini dilakukan untuk menunggu waktu sholat Maghrib tiba serta menambah hafalan AL Quran. Dan para siswa-siswi dibantu oleh para guru-guru tahfidznya.
Melihat spontanitas siswa-siswinya secara spontan Tilawah Al Quran untuk menunggu waktu sholat Maghrib tiba, Kepala Sekola SMP Prima Cendeia Islami Beny Saputro M.Pd, merasa bangga dan terharu.
Baca Juga: KAI Keluarkan Tarif Khusus Untuk Tujuan Bekasi, Cirebon dan Pegaden Baru, Cek Info Lengkapnya Disini
Alhamdulillah, saya bangga dan terharu melihat spontanitas siswa-siswinya Tilawah Al Quran secara berjamaah untuk menunggu waktu sholat Maghrib tiba. Karena Tilawah Al Quran berjamaah tidak ada dalam agenda rihlah ilmiah saat ini ungkap Beny kepada edisi.co.id, Rabu (15/2/2023) sore.
Kami tidak memberikan komando atau perintah para siswa-siswinya untuk Tilawa Al Quran. Dan Beny menilai, hal ini dilakukan karena faktor kebiasan para siswa di sekolah.
“Pasalnya, di SMP Prima Cendekia Islami, setiap pagi, sebelum jam pelajaran para siswa diwajibkan untuk Tilawah Al Quran selama 60 menit. Setelah itu baru kami lanjutkan dengan mata pelajaran seperti biasa,” papar Beny.
Baca Juga: Negeri Syam yang Diberkahi
Senada dengan Beny Saputro, Ketua Yayasan Prima Cendekia Islami Prof. Dadan Wildan yang setia mendampingi siswa-siswinya selama rihlah ilmiah ini mengungkapkan persaan yang sama.
Saya bangga dan terharu melihat kejadian ini. Dan tidak menyangka siswa-siswinya mau mengisi waktu luang menungggu sholat Maghrib tiba untuk Tilawah Al Quran secara berjamaah,” tambah Prof. Dadan.
Baca Juga: Dampak Politik Gempa Turki-Suriah, Begini Ulasannya
Padahal lanjut Prof Dadan, kondisi siswa-siswinya dalam keadaan lelah. Setelah dari Shubuh berangkat dari Bandung langsung ke gedung DPR -MPR, setelah itu meraka ke kantor Menteri Sekretariat Negara. Mereka bisa saja tidur-tiduran atau duduk santai didalam masjid.
“Saya pun mempunyai penilaian yang sama, kejadian ini karena faktor kebiasaan mereka di sekolah yang memulai pelajaran setiap paginya dengan membaca Al Quran,” jelanya.