Pegawai KPI Alami Bullying dan Pelecehan Seksual

Edisi.co.id- Seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)--berinisial MS mengaku sering mengalami pelecehan seksual dan bullying yang dilakukan oleh rekan kerjanya.

Sepanjang tahun 2012 - 2020, MS mengalami bullying, intimidasi, pemukulan, cacian, hingga pelecehan seksual.

"Saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Mereka bersama-sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya," ujar MS dalam keterangan pers yang diterima edisi, Rabu (1/9/2021).

Selain itu, pada tahun 2015, MS juga mengalami pelecehan seksual yang membuat dirinya trauma dan stress.

Pelecehan itu juga dilakukan oleh rekan kerja MS yang berjumlah empat orang. Mereka di antaranya: Eries Oktavistanus (Divisi Visual Data); Febri Pratomo (Divisi Visual Data); Remon; dan Cahyo Legowo (Divisi Humas).

Baca Juga: Dugaan Bocornya Data Aplikasi E-HAC, Puan: Pengelolaan Data Milik Rakyat tidak Boleh Main-main

Mereka secara bersama-sama menelanjangi MS, kemudian mencoret-coret zakarnya dengan spidol. Tak hanya itu, para pelaku juga memotret penis MS.

"Memegangi kepala, tangan, dan kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencoret-coret buah zakar saya memakai spidol," ujar MS.

 "Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah itu," lanjutnya.

Atas kejadian itu MS mengalami taruma dan stres berkepanjangan hingga sering jatuh sakit.

Bahkan, MS telah divonis mengalami PTSD (Post Traumatic Strees Disorder) oleh psikolog di Puskesmas Taman Sari.

"Saya konsultasi ke psikolog di Puskesmas Taman Sari. Hasilnya, saya divonis mengalami PTSD," ungkap MS.

Melansir alodokter, PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.

Menanggapi kasus tersebut, KPI siang ini (Kamis, 2/9) akan memanggil pegawai yang diduga pelaku.