Edisi.co.id, Jakarta - Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi, S.I.P., S.H. meyakini Himpunan Mahasiwa Persatuan Islam (Hima PERSIS) dapat menjadi Lokomotif membangun peradaban dan lebih aktif menyiapkan SDM-SDM unggul. Bahkan besar harapan dapat mencetak dan melahirkan pemimpin masa depan.
"Mendengar pertama kali mars Hima Persis saja saya sudah tergugah ada lirik-lirik optimisme membangun sebuah peradaban, dan saya yakin Hima Persis bisa melakukan hal tersebut," hal ini dikatakan Fachrul Razi dalam pembukaan Muswil Hima PERSIS DKI Jakarta KE-VII di Graha Wisata Ragunan Jakarta, Jumat (01/10/2021).
Mantan Menteri Agama itu menyebut Hima PERSIS juga harus bisa mencontoh keteladanan kepemimpinan Rasulullah “Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatun” pungkasnya, karena dengan demikian beliau yakin bukan tidak mungkin Indonesia bisa disegani oleh dunia jika mencontoh kepemimpinan rosul. Fahcrul Razi pun mencontohkan kepemimpinan rasul lewat kisah perang badar yang menuai kemenangan besar padahal secara jumlah pasukan Rasul kalah.
Karena itu, Fachrul Razi berpesan kader Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima PERSIS) harus tetap mencontoh rosul, karena pemimpin yang ideal itu adalah rosul.
"Saya berpesan agar Hima Persis tumbuh dengan landasan tuntunan Rasulullah Saw, beliau tidak pernah so jago, kalau ada saran baik ikuti seperti kejadian diperang badar. Tapi pemimpin juga harus cerdas jangan cuma mengikuti saran, kadang pemimpin juga memiliki kebijakan berbeda, seperti ketika Rasul membuat piagam madinah meski banyak sahabat yang tidak setuju karena merasa dirugikan oleh perjanjian tersebut, tapi pada akhirnya ternyata poin-poin kesepakatan tersebut lebih menguntungkan untuk perkembangan umat islam,"
Baca Juga: Diamanahi Ketua KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi: Pemuda Bersatulah Sebagai Pemuda Indonesia
Ia pun meminta Hima PERSIS untuk membangun terus kolaborasi dalam agenda-agenda penting, terutama dalam mengisi ruang-ruang politik dan ekonomi. Karena beliau merasa orang-orang yang memiliki keislaman yang kuat selalu berusaha di singkirkan oleh oknum-oknum yang tidak menyukai islam masuk politik.
"Terus kolaborasi dalam agenda-agenda penting pembangunan bangsa, termasuk juga berikhtiar mengisi ruang politik dan ekonomi agar kedua hal ini tidak dipegang oleh orang yang justru nilai keislaman dalam diri mereka rendah," katanya.
Artikel Terkait
Di TV One, Sejarawan Muda PERSIS Ingatkan Kebangkitan Neo Komunisme
MUI: Di Level 1 Shaf Shalat Berjamaah Boleh Rapat, Tetapi Pakai Masker dan Jaga Protokol Kesehatan
Diamanahi Ketua KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi: Pemuda Bersatulah Sebagai Pemuda Indonesia
Muswil ke-7 PW HIMA PERSIS Jakarta, Waketum PERSIS: Kontribusi PERSIS Harus Dirasakan Oleh Umat Lainnya