Dalam materinya Ustadz Ucu menekankan bahwa sosok otoritas dalam diri anak adalah orang tua.
"Jika para siswa sudah tidak mendengar dan patuh terhadap orang tua, disitulah anak sudah kehilangan sosok panutan," buka ustadz Ucu.
Karena itu pula dalam menyekolahkan putra putrinya, fokus utama para orang tua harus mengedepankan pendidikan yang memiliki basis Al- Quran dan Hadis.
"Jangan menuntut anak kita untuk pintar, namun kita harus memiliki pandangan bahwa anak kita bersekolah untuk mengurangi ketidaktahuan dan menjadi waladun sholihun," tuturnya.
Di SMP PCI meskipun sekolah umum, tetapi sangat kental dengan nilai-nilai religiusitasnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, BNPB Himpun Data Korban
Saya menyambut gembira, di sekolah ini diberikan mata pelajaran tahiz dan tahsin dua jam perhari atau 10 jam perminggu. Bahkan jika belajar tatap muka sudah kembali normal, menjadi tiga jam perhari atau 15 jam per minggu. Ini langkah yang sangat bermanfaat untuk melahirkan generasi muslim milenial qur'ani.
“Karena itu, saya berharap, pengelola sekolah islam, dapat menjadikan sekolah sebagai lembaga pendidikan Qur'ani. SMP PCI, telah memulainya, semoga menjadi inspirasi bagi sekolah sekolah islam lainnya,” pungkas Ustadz Ucu
Artikel Terkait
Wakil Ketua 1 PW PERSIS Banten Minta Ketua dan Tasykil PD PERSIS Tangerang Isi Ruang Dakwah di Kota Tangerang
Gunung Semeru Erupsi, Lazismu Lumajang Gerak Cepat Evakuasi Warga sekitar Semeru
Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru, Muhammadiyah Turunkan Tim Terbaik Dampingi Warga Terdampak
Ketum ASPERINDO Intruksikan Anggota Agar Bahu Membahu Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru