Hari Terakhir Pelaksanaan Muktamar NU Bakal Berlangsung Seru

photo author
- Kamis, 23 Desember 2021 | 09:39 WIB
Presiden Joko Widodo membuka Muktamar NU ke-34 di Lampung, Rabu, 22 Desember 2021. (Foto: Pikiran Rakyat)
Presiden Joko Widodo membuka Muktamar NU ke-34 di Lampung, Rabu, 22 Desember 2021. (Foto: Pikiran Rakyat)

Edisi.co.id - Pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34, di Lampung, telah memasuki hari kedua atau hari terakhir. Diperkirakan agenda Muktamar hari ini, Kamis, 23 Desember 2021, bakal  berlangsung seru yaitu pemilihan Ketua Umum yang baru.

Tehnis pemilihan Ketua Umum PBNU kemungkinan dilakukan secara musyawarah melalui mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) oleh sembilan kyai sepuh. Sembilan kyai itulah yang akan memilih siapa  Ketua Umum untuk periode 2021-20216. Meski demikian ada juga usulan untuk dilakukan pemilihan secara langsung.

Sejak sebelum Muktamar dibuka, dua nama telah diunggulkan sebagai kandidat Ketua Umum PBNU, yaitu Ketua Umum petahana, KH Said Aqil Siradj, dan Katib Aam Syuriah PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Untuk kandidat yang pertama mungkin sudah tak asing bagi masyarakat terlebih kalangan nahdliyin. Namun belum banyak yang tahu siapa KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya.

Baca Juga: JNE Ekspedisi Pertama Kirimkan Barang Kargo dari BIJB Kertajati

KH Yahya Cholil Staquf boleh dibilang merupakan tokoh muda NU. Beliau lahir di Rembang, tanggal 16 Februari 1966. Beliau merupakan santri tulen,  anak pertama dari  tokoh NU KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, di Lateh, Rembang, yang juga salah seorang pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Yahya juga merupakan kakak kandung dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Kakek beliau seorang ulama dan tokoh NU, yaitu KH Bisri Mustofa, penulis kitab tafsir Al Ibris.

Gus Yahya tidak hanya menimba ilmu di  pesantren milik keluarganya tetapi juga lama menjadi santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, pimpinan KH Ali Maksum. Beliau juga sepat tinggal di tanah suci Mekkah sekitar setahun khusus untuk memperdalam ilmu agama.

Baca Juga: Gubernur Banten Wahidin Halim Sesalkan Massa Aksi Buruh Masuk ke Ruangan Kerjanya

Wawasan keilmuan Gus Yahya tidak hanya ilmu agama, karena dia meneruskan pendidikan  di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Gajah Mada (UGM). Sewaktu menjadi mahasiswa beliau aktif diberbagai kegiatan kemahasiswaan dan forum lainnya.  

Dunia politik dan pemerintah bukan hal baru bagi Gus Yahya. Beliau pernah menjadi Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur  (1999-2001). Pernah juga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden Joko Widodo ((2018-2019). Banyak peran yang telah beliau lakukan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Berbagai pengalaman itu menjadi bekal bagi Gus Yahya untuk menjadi nakhoda baru di organisasi kaum nahdliyin ini. ***

Baca Juga: Sajian Ikan gurame goreng Bumbu Rica-Rica yang Enak dan Lezat

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X