Edisi.co.id - Pakar Ekonom Rizal Ramli pertanyakan mengenai penempatan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Ia menyebutkan apakah betul buat rakyat kita? Apakah betul buat bangsa kita? atau kita persiapkan ini untuk bikin baru?
"Pertanyaannya, siapa yang mau tinggal di situ (IKN)? Pejabat dengan gaji pas-pasan masa mau. Kecuali pejabat korup," katanya.
Baca Juga: Viral! Gus Arya Menantang Tuhan, Menggema di Medsos
Ia menilai perusahaan China yang berani tinggal di sana dan menanam modal di Ibu Kota Negara baru (IKN).
"Nah yang tertarik ya BUMN China, untuk beli tanah di situ," kata Rizal Ramli.
Selain menyoroti hal itu, Rizal Ramli juga masih bertanya-tanya soal pembiayaan di Ibu Kota Negara baru.
"Pembiayaannya bagaimana? (katanya) sebagian dari anggaran, yang kedua mereka bilang akan dibiayai dengan jual kantor kantor strategis di Sudirman, di depan Monas, dan swasta," katanya.
"Kalau perusahaan-perusahaan estate besar, nggak akan mau main real estate di Kalimantan Timur. Kecuali dipaksa. Mereka lebih milih beli BSD baru, kota-kota satelit baru di Pulau Jawa," ujarnya.
Maka menurut Rizal Ramli BUMN China akan menyerbu wilayah Ibu Kota Negara Baru.
Jika memang IKN teralisasi dan BUMN China menjamur di sana, tak heran warga RRC akan tinggal dan menjadi penduduk di Kalimantan Timur tersebut.
"Penghuninya ngundang lagi dari RRC buat jadi penduduk di situ. Bisa jadi ibu kota baru, tapi itu ibu kota Beijing Baru, bukan ibu kota Indonesia baru," kata Rizal Ramli.
Baca Juga: Beberapa Manfaat Telur, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Mata
Artikel Terkait
Rizal Ramli: Tunda Proyek Ibu Kota Baru
Ini 3 Alasan Mengapa Ibu Kota Negara Baru Dinamakan Nusantara
Nusantara Kurang Cocok, Fadli Zon Usulkan Nama Ibu Kota Baru Jokowi