Komisi X Stop Kompetensi Dan Bentuk Tim Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan

photo author
- Senin, 3 Oktober 2022 | 13:54 WIB

Edisi.co.id - "Tragedi di Stadion Kanjuruhan ini mewujudkan salah satu kejadian terburuk dalam sejarah Sepak Bola dunia. Pemerintah harus mempertegas menghentikan semua kompetisi sepak bola dan membentuk tim independent untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

 

Huda menyatakan Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini hanyalah puncak dari rentetan peristiwa jatuhnya korban di kapasitas Sepak Bola di Indonesia. Sebelum insiden Kanjuruhan, kapasitas Sepak Bola di Indonesia telah berharap korban nyawa baik di dalam maupun di luar stadion.

 

“Kami sudah berulang kali memberitahukan tidak ada sepak bola yang seharga nyawa manusia. Bergulirnya kapasitas sepak bola pasca-pandemi telah berharap korban. Di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, lalu di Yogyakarta. Tetapi tanggapan pemerintah biasa saja. Tidak ada pembenahan serius dalam pengendalian suporter maupun keamanan di dalam dan luar stadion,” tukasnya.

 

Huda menanyakan penggunaan gas air mata dalam upaya pengendalian suporter yang anarkis di pertandingan Arema vs Persebaya tersebut. Menurutnya berdasarkan pedoman 'FIFA Stadium Safety and Security Regulation' pasal 19 poin B disebutkan tidak boleh sama sekali penggunaan senjata api dan gas air mata untuk pengendalian massa.

 

“Tapi kenapa ini masih digunakan dalam SOP pengamanan suporter di Indonesia,” katanya.

 

Huda menilai pemerintah harus bersikap tegas dengan menghentikan seluruh roda kompetisi di Indonesia. Menrutnya harus ada tim independent pencari fakta untuk mengusut tuntas kasus ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X