Edisi.co.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad memperkirakan ada yang salah dengan pengurusan pengangguran di Jawa Timur.
Nilai pendanaan di Jatim jadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, namun angka pengangguran juga tinggi.
"Seharusnya, pendanaan yang tinggi membuat angka pengangguran menurun. Berarti ini ada yang salah," kata Sadad usai membuka pelatihan servis mobil, mebel, menjahit dan tata boga di Probolinggo, Selasa (8/11/2022).
Sadad menjelaskan, nilai investasi atau penanaman modal dalam negeri tidak dibarengi dengan menurunnya angka pengangguran di Jawa Timur.
Baca Juga: Hadiah Untuk Pemenang Lomba Siswa ABK Tingkat SD Tahun 2022, Diserahkan Disdik Depok
Dari data BPS Jatim yang dirilis Senin (7/22/2022), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim per Agustus 2022 masih sebanyak 1,26 juta orang (5,49 persen).
Angka tersebut turun 25,68 ribu (0,25 persen) dibandingkan dengan Agustus 2021 yang sebanyak 1,28 juta orang (5,74 persen).
Sementara, realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan II 2022 mencapai Rp 29,9 triliun. Capaian tersebut naik 69,2 persen dari triwulan II 2021 (year-on-year/yoy) dan sekaligus melebihi pertumbuhan investasi nasional.
Artikel Terkait
Dinkes Kota Depok Lakukan Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Guna Perkuat Pelayanan Kesehatan Bagi Cat
DKP3 Bersama DKPP Jabar Gelar Pangan Murah Untuk Memperingati Hari Pangan Sedunia
Hadiah Untuk Pemenang Lomba Siswa ABK Tingkat SD Tahun 2022, Diserahkan Disdik Depok