Persaudaraan Muslimah Tegas Menolak Utusan AS untuk HAM LGBTQ+ ke Indonesia, Ini Alasannya

photo author
- Sabtu, 3 Desember 2022 | 20:16 WIB
Persaudaraan Muslimah Tegas Menolak Utusan AS untuk HAM LGBTQ+ ke Indonesia, Ini Alasannya
Persaudaraan Muslimah Tegas Menolak Utusan AS untuk HAM LGBTQ+ ke Indonesia, Ini Alasannya

Edisi.co.id, Jakarta - Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) menyikapi rencana kedatangan Jessica Stern utusan Khusus Amerika Serikat untuk dalam memajukan Hak Azazi Manusia (HAM) kaum LGBTQ+ tanggal 7-9 Desember 2022 ke Indonesia.

“Persaudaraan Muslimah (Salimah) sebagai Ormas yang memiliki Visi untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga Indonesia, menyatakan menolak rencana kedatangan utusan Hak Azazi Manusia untuk LGBTQ+ dari Amerika Serikat ke Indonesia,” hal ini diungkapkan Ketua PP Salimah Ir. Etty Praktiknyowati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/12/2022).

Ir. Etty melanjutkan, Hak Azazi Manusia (HAM) yang dimiliki oleh Indonesia adalah hak azazi yang berdasarkan ketuhanan. Salimah menjunjung tinggi nilai-nilai dan aturan agama yang berlaku khususnya nilai yang ada dalam ajaran Islam, serta norma-norma ketimuran.

Baca Juga: Peduli Gempa Cianjur, PWI Depok Bersama Musisi Depok Gelar Pertunjukan Musik

“Kedatangan utusan LGBTQ+ dapat mencederai nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Ia berpandangan, Indonesia adalah negara yang merdeka dan berdaulat penuh dalam menjalankan aturan perundang-undangan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Kedatangan utusan LGBTQ+ merupakan suatu bentuk intervensi asing terhadap kedaulatan bangsa Indonesia yang dapat mengancam kehidupan moral masyarakat dan bangsa Indonesia.

“Salimah menolak setiap upaya propaganda dan dukungan terhadap LGBTQ+ karena perilaku tersebut bertentangan dengan Pancasila, Pasal 29 ayat 1 UUD 1945, dan UU  Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,” tegasnya. 

Baca Juga: MUI dan PERSIS Tegas Tolak Kunjungan Utusan AS untuk LGBTQ+ ke Indonesia

Ir. Etty menyebutkan, Salimah melihat masih lemahnya upaya-upaya advokasi dan normalisasi LGBTQ+ yang berada di Indonesia sebagai upaya untuk merangkul mereka. 

“Oleh karena itu advokasi dan normalisasi merupakan aksi kemanusiaan yang sesungguhnya, bukan propaganda yang justru dapat merusak masyarakat khususnya generasi muda dan bangsa Indonesia pada umumnya,” paparnya.

Pihaknya sangat mengapresiasi upaya penolakan yang sudah dilakukan oleh MUI dan Komisi VIII DPR RI atas kedatangan utusan LGBTQ+ ini.

Baca Juga: PFI Gelar Kongres VII, Dewan Pers: Forum Ini Bisa Perkuat Semangat Kemerdekaan Pers Indonesia

“Salimah mengharapkan Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait melakukan tindakan tegas penolakan atas kedatangan utusan HAM LGBTQ+ dari Amerika Serikat pada tanggal 7-9 Desember 2022, dalam rangka menyelamatkan masyarakat khussunya generasi muda,” pungkasnya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X