Edisi.co.id - Pemerintah terus berupaya mempercepat penurunan stunting. Berbagai program yang melibatkan lintas sektor telah dilakukan. Namun upaya tidak boleh berhenti, karena kasus stunting masih mengancam generasi masa depan bangsa. Pemerintah bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang zero new stunting dan menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024.
Merujuk pada target penurunan stunting yang telah ditetapkan pemerintah, BKKBN sebagai pelaksana harian program percepatan penurunan angka stunting melakukan berbagai upaya untuk menggerakkan tenaga lini lapangan seperti Penyuluh KB, Pos KB dan Sub Pos KB. Sebagai ujung tombak program Bangga Kencana, petugas lini lapangan ini akan langsung berhadapan dengan masyarakat untuk melakukan edukasi, penyuluhan, dan pelayanan agar kasus stunting dapat dicegah dan tertangani dengan baik.
Baca Juga: Modus Nakal Ibu Muda Cabuli 11 Anak Di Jambi, Buka Rental PS Berujung Ajakan Mesum
Tidak cukup sampai disitu, agar program percepatan penurunan stunting lebih fokus, terarah dan menyentuh langsung masyarakat, BKKBN membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh desa di Indonesia. TPK terdiri dari 3 unsur, yaitu Bidan/Nakes, Kader PKK, dan Kader KB.
Rabu (8/2/2023) BKKBN melakukan kick off refreshing Training of Fasilitator Tim Pendamping Keluarga Tingkat Provinsi Jawa Barat. Kegiatan dipusatkan di UPT Balai Diklat KKB Garut. Hadir untuk membuka kegiatan itu Kepala BKKBN Dr (HC) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. Wahidin, M.Kes dan Bupati Garut Rudi Gunawan.
Baca Juga: Duloh Cerita Kejamnya Wowon, Kesal Anaknya Rewel Langsung Perintah Bunuh
Kegiatan yang diikuti oleh fasilitator TPK dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan 10 Balai Diklat KKB di Pulau Jawa secara daring dan luring itu, bertujuan untuk menyiapkan Fasilitator yang mumpuni dan menguasai program percepatan penurunan stunting sebagai narasumber bagi TPK di lini lapangan. "Saya harapkan Fasilitator TPK dapat menguasai materi yang disampaikan oleh narasumber untuk kemudian jadi bekal dalam memfasilitasi kader TPK di lini lapangan," ujar Hasto.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Ingatkan Real Madrid Jangan Remehkan Al Ahly di Piala Dunia Antarklub
Peserta Training of Fasilitator TPK sendiri terdiri dari Penyuluh KB, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dinas OPD KB kabupaten/kota dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting. Namun sebagian besar dari mereka adalah Penyuluh KB, karena memang merekalah yang sejatinya berada paling depan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Tetap sehat dan semangat Penyuluh KB Indonesia./Naz
Artikel Terkait
Lee Seung Gi Umumkan Akan Menikah Komentar Lee Min Ho Jadi Sorotan
Jauh Sebelum Konser Dewa 19, Fans Musik Sudah Soroti Fasilitas JIS
Carlo Ancelotti Ingatkan Real Madrid Jangan Remehkan Al Ahly di Piala Dunia Antarklub