Edisi.co.id - Wabah Covid-19 yang terjadi saat ini membuat pelaku usaha terkena dampaknya. Tak sedikit perusahaan yang merumahkan karyawannya, bahkan ada karyawan kena Putus Hubungan Kerja (PHK).
Andri AB seorang pengusaha muslim muda yang bergerak dibidang koveksi garment dengan merk South Legend yang terkenal di Bandung, meyikapi pandemic Covid-19 yang melanda negeri kita yang kita cintai ini, memang pandemic Covid-19 datangnya tidak ada yang mengaharapkan, ini sudah takdir dari Allah Swt yang kita sebagai manusia ciptaan-Nya harus menjalani cobaan ini dengan tawakal dan sabar.
Menurutnya, dampak Pandemi ini ke semua sektor ekonomi hampir mati termasuk dibagian bab konveksi maupun garment.
"Biasanya menyambut bulan suci Ramadhan ini adalah segera panen raya bagi kami didunia fashion, mendapatkan omzet yang luar biasa pada tahun-tahun sebelumnya," ungkapkan Andri kepada edisi.co.ic, Sabtu (17/4/2020).
Dikatakan lagi, untuk saat ini sama-sama kita ketahui seperti perusahaan-perusahaan besar sudah banyak yang merumahkan karyawannya, ada yang sebulan, dua bulan bahkan dengan waktu yang tidak ditentukan, atau sampai ini berakhir kita belum tahu pasti.
"Saya selaku pengusaha mau gimana lagi, pasrah tetapi harus tetap berikhtiar bagaimana bisa tetap bertahan didalam kondisi ekonomi yang seperti ini. Saya tetap berputar otak bagaiman agar para karyawan itu tidak dirumahkan. Saya juga memahami bukannya tidak taat untuk karyawan itu diam dirumah (cicing diimah)." Lanjutnya.
Mereka para karyawan mengeluh tidak ada solusi diam dirumah, sedangkan kalau diam dirumah mau dapat penghasilan apa, mereka punya anak dan istri harus bayar kontrakan rumah dan harus bayar cicilan lainnya serta kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi. Mereka para karyawan meminta saya agar tidak merumahkannya.
"Alhamdulillah setelah saya munajat kepada Allah dan berikhtiar, dapatlah suatu ide. Itulah baiknya Allah, didunia konveksi Allah memberikan kerjaan yang lain yaitu menjahit Alat Pelindung Diri (APD) yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis yang tengah berjuang." Kata Andri
-
Dari sinilah kami membuat tim yang solid guna menjahit APD guna memenuhi kebutuhan para karyawan dan para tenaga medis.Saya memilih menjahit APD karena sangat urgen, saya melihat dibeberapa berita bahwa tenaga medis sangat kekurangan APD yang memenuhi standart kedokteran. Sampai ada tenaga medis yang mengguanaka APD dari jas hujan. Dari segi bisnisnya saya tidak terlalu menjual dengan harga tinggi, yang pada intinya adalah saya masih bisa membayar upah karyawan dan saya juga mendapat keuntungan agar dapur bisa ngebul dan yang terpenting dari ini bagi para donator yang ingin berinfak membeli dan menyumbagkan APD dengan harga yang terjangkau.
Untuk menjaga penyebararan Covid-19 kami menggunakan SOP standar, dengan mengecek suhu tubuh karyawan, memberikan masker dan hand sanitizer disetiap ruangan.
"Sampai saat ini saya masih menerima pesanan berupa masker kain, APD, untuk penutup muka dan sarung tangan. Terkait bahan dari APD kami sangat mengikuti arahan dari Mentri Kesehatan dengan menggunakan bahan dan jahitan standar Menkes. Bagi para donator yang ingin menginfakan hartanya dan menyumbagkan APD untuk para tenaga medis agar bisa menghubungi kami tim South Legend." Pungkas Andri.
Reporter: Henry Lukmanul Hakim
Editor: Ilham Dharmawan