Edisi.co.id - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei seharusnya dapat memberikan motivasi pada Pemerintah dan  setiap insan pendidikan agar dunia pendidikan nasional mampu bersaing di kancah internasional. Pendidikan di Indonesia saat ini baru melakukan program wajib belajar hanya 12 tahun.

Menurut Wakil Rektor Universitas Persatuan Islam (Unipi) Dr. H Ihsan Setiadi Latief M.Si, saat ini  belum tercapainya lulusan dari SMA dan sederajat bisa melanjutkan kejenjang Perguruan Tinggi, pasalnya Pemerintah belum serius menangani persoalan pendidikan tinggi.

"Belum semua, atau belum memenuhi target. karena pencanangan pemerintah sampai SMA. Penyebabnya banyak faktor diantaranya ekonomi, sosial dan budaya yang ingin instan." Kata Dr Ihsan, Sabtu(2/5/2020).

Kemudian ditambahkan, tingginya harga kuliah di universitas negri  adalah salah satu faktor penyebabnya dan ekonomi rakyat melemah menjadi salah satu faktor juga. Pemerintah harus melakukkan beberapa hal agar angka pencapaian lulusan SMA bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

"Meningkatkan SDM bukan pilihan tapi kewajiban kalau negara mau maju. Alokasi dan subsidi anggaran untuk PT khususnya PT Swasta perlu menjadi perhatian dan  pemberian beasiswa ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya." Lanjut Dr Ihsan.

Ditambah lagi pandemic Covid-19 yang seharusnya pada saat ini adalah pembukaan tahun ajaran baru. Dalam situasi pandemi seperti saat ini pemerintah harusnya membuat kebijakan dengan cara alokasi anggaran untuk pembelajaran dari disubsidi dan dipermudah, lebih bagus di gratiskan.

"Terkait pendaftaran mahasiswa baru ditengah  pandemi Covid-19 sebaiknya  perlu kebijakan yang fleksibel. Karena tidak semua  masyarakat mempuyai akses ke Internet, maka perlu dikombinasikan antara online dan off line dengan tetap menggunakan protokol kesehatan." Pungkas Dr Ihsan.

 

Reporter-Foto: Henry Lukmanul Hakim

Editor: Ilham Dharmawan