Edisi.co.id - Beberapa Ormas Islam berkumpul bersilaturahim guna membahas RUU HIP yang saat ini telah ditunda pembahasannya oleh pemerintah. Pertemuan yang di gelar di kantor PKS tersebut turut dihadiri oleh Presiden PKS Sohibul Iman.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Persis, Ustaz Jeje Zainuddin yang mewakili suara Ormas dalam menyikapi Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Pernyataan dari seluruh ormas, termasuk MOI, Persis, FPI, bahkan Muhammadiyah, NU juga.
Menurut Ustadz Jeje, arahnya ini bukan kepada perbaikan atau revisi naskah, tetapi penolakan total, pembatalan. Itu skenario yang diharapkan oleh seluruh Ormas.
Ustad Jeje Zaenudin yang Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) ini juga menyampaikan bahwa momentum silaturahim bersama PKS ini dapat membentuk langkah strategis antara partai politik dengan Ormas, terutama yang terdekat mengenai sikap terhadap RUU HIP.
“Alhamdulillah dengan silaturahim seperti ini, kita nanti bisa menemukan bahwa yang kita harapkan mungkin perjuangan 100 persennya betul-betul dibatalkan atau dihentikan total,” ujar Ustadz Jeje, Rabu (17/6/2020)
Jeje mengatakan terkait peran partai politik dan Ormas yang tentu berbeda, sehingga kerjasama yang terbangun dan terakomodir ini bisa menjadi potensi yang luar biasa.
“Karena kalau partai saya kira perjuangan fokusnya itu adalah legislasi di parlemen, sedangkan yang terus hari ke hari, jam ke jam membina umat itu adalah Ormas,” jelas Jeje.
-
Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Ustaz Abdul Wahid Alwi mengungkapkan syukur masih ada fraksi partai yang berpihak kepada masyarakat.
“Bagi kami di Dewan Dakwah secara khusus kami menitipkan kepada Pak Hidayat Nur Wahid. Dan satu-satunya partai fraksi yang menolak, di antara 9 fraksi, ada yang menolak dan mewakili bangsa Indonesia sebanyak 250 juta adalah fraksi PKS. Saya bersyukur kepada Allah SWT. Satu ini (PKS) menjadi sebab dikasihani oleh Allah SWT,” ujar Ustaz Alwi. (Hlh)