Edisi.co.id - Sekjen MUI yang juga Pengurus Pusat Muhamadiyah Anwar Abas sangat kecewa dengan DPR yang telah mensahkan UU Cipta Kerja. Menurut Anwar Abas, DPR yang merupakan Wakil Rakyat banyak mendengar dan membela kepentingan kapital dari pada kepentingan rakyat banyak.
"Saya tidak tahu mengapa anggota DPR kita sekarang bisa seperti ini ? Jadi kesan bahwa dunia perpolitikan kita sekarang sudah dikuasai oleh oligarki politik semakin tampak dengan jelas sehingga tidak ada yang berani menyuarakan suara yang berbeda dari kepentingan partainya karena takut oleh pimpinan partainya mereka itu akan di PAW sehingga akhirnya para anggota DPR tersebut lebih mendengarkan keinginan pimpinan partainya dari pada mendengarkan keinginan rakyatnya," kata Anwar, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/10/2020).
Ditambahkannya, yang lebih menyedihkan lagi karena cost politik sekarang ini sangat mahal sementara oligarki politik tidak punya uang yang banyak untuk membiayai kegiatan politik sehingga mereka karena tidak sanggup memikul beban tersebut terpaksa meminta bantuan kepada para pemilik kapital. atau para pemilik kapital yang datang kepada mereka untuk memberikan bantuan sehingga bak kata orang bijak bila hal seperti itu yang terjadi maka yang meminta-minta dan atau yang diberi bantuan tersebut tentu akan bisa di perintah dan ditawan oleh yang memberi bantuan atau oleh para pemilik kapital tersebut.
"Saya lihat dalam pembahasan RUU cipta kerja ini situasi seperti itulah yang sangat-sangat tampak oleh saya sehingga UU ini benar-benar kelihatan lebih banyak membela kepentingan pemilik modal dan sangat mengabaikan kepentingan rakyat luas," tutup keterangannya. (Ihm)