Edisi.co.id - Pasca penggerebekan panti pijat Wijaya di jalan Duri Kepa Kebon Jeruk Jakarta Barat, petugas panti sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia Kedoya melakukan tes swab untuk mencegah penularan covid-19.
Susan J. Zulkifli ketua panti mengatakan, pihak panti mendapat penyerahan 11 wanita penghibur, hasil operasi Yustisi Tiga Pilar Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada (27/9/2020) dini hari. Pihak panti langsung melakukan rapid dan hasilnya reaktif, sehingga dilakukan Swab tanggal (1/10/2020) bersama pihak Puskesmas. Tanggal (2/10/2020) hasil Swab dibawa ke Labkesda. Ternyata hasilnya pada tanggal (6/10/2020) satu wanita dinyatakan terkena HIV dan positif Covid-19 dan yang 8 dinyatakan positif Covid-19. 2 dinyatakan negatif.
"Kita lakukan Swab ke semua pendatang baru, satu terinfeksi HIV juga positif Covid-19 dan 8 dinyatakan positif Covid-19," jelas Susan, Senin (19/10/2020).
Lebih lanjut Susan menjelaskan, karena pihaknya takut warga binaan lainya tertular virus Corona, ia meminta bantuan ke pihak Puskesmas, agar mereka (warga binaan baru) yang terkena Covid-19 untuk dirujuk ke Wisma Atlit Kemayoran Jakarta Pusat.
Dengan melalui prosedur RT. RW, pada tanggal (8/10/2020) kita bawa mereka ke Wisma Atlit. Namun diperjalanan EW melarikan diri dengan membuka pintu samping mobil ambulan dan tidak terkejar petugas.
"Benar, EW melarikan diri dengan membuka pintu samping mobil Ambulance saat perjalanan menuju wisma Atlit tepatnya di daerah Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan tidak dapat dikejar oleh petugas," kata Susan.
Ditambahkannya, petugas mempertimbangkan untuk melakukan pengejaran EW, karena di dalam mobil masih ada 7 orang yang positif Covid-19, dikhawatirkan akan ikut melarikan diri pula.
"Sampai saat ini belum diketahui keberadaannya EW," tutupnya.