Edisi.co.id - Jakarta, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Aperindo), menanggapi dari sudut pandang Asosiasi berkaitan dengan adanya topik yang viral saat ini di media sosial twitter yaitu ajakan untuk melakukan pemboikotan terhadap JNE.
Asosiasi yang menaungi dari 354 perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos dan logistik atau kurir berijin dengan lebih dari 50.000 titik layanan di seluruh Indonesia, dimana JNE menjadi salah satu anggotanya.
Semua perusahaan anggota tunduk pada ketentuan yang terdapat di dalam Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga Asosiasi/ASPERINDO, yang antara lain, menyebutkan bahwa Asperindo adalah suatu organisasi perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos dan logistik yang beroperasi di Indonesia, bersifat mandiri, non-pemerintah, bukan organisasi politik mau pun bukan bagian daripadanya.
“Bahwa JNE didirikan, dimiliki, dan dikelola sepenuhnya oleh putera-puteri bangsa yang merupakan warga Negara Indonesia,” hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Aperindo H. Syarifuddin dalam keterangan pers, Ahad (13/12/2020)
Direktur Eksekutif Aspeirndo itu menjelaskan bahwa dalam kiprahnya selama 30 tahun atau sejak didirikannya hingga saat ini, JNE mengaplikasikan keberadaannya dengan berpegang kepada 2 (dua) misi utama dan berdampingan.
“Misi pertama adalah kepepentingan komersil atau duniawi, berusaha menghimpun perolehan yang halal sebagaimana layaknya sebuah perusahaan swasta,” kata Syarifudin
Dengan perolehan tersebut, JNE terus membuka dan memperluas lapangan kerja untuk masyarakat, sehingga dapat menyediakan lapangan kerja atau mata pencaharian serta memberikan hak sesuai peraturan yang berlaku tentang ketenagakerjaan kepada lebih dari 50 ribu karyawan agar dapat memberi penghidupan kepada keluarga mau pun sanak saudara di seluruh nusantara.
“Maka dari perolehan tersebut juga, JNE telah berkontribusi secara langsung terhadap Negara melalui berbagai macam pajak,” ucap dia.
Sedangkan Misi yang kedua JNE, lanjut Syarifudin mempunyai kepentingan spiritual atau akhirat, secara berkelanjutan melaksanakan program yang bermanfaat bagi karyawan
JNE dan masyarakat luas. Hal tersebut diwujudkan dengan pelaksanaan berbagai program kegiatan untuk mendukung kemajuan bangsa di berbagai bidang, seperti pendidikan, pelatihan untuk meningkatkan daya saing UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), bakti sosial dengan menyantuni anak-anak yatim-piatu, fakir miskin, tuna netra, dan kaum dhuafa lainnya.
“JNE juga memberangkatkan karyawannya beribadah secara bergilir ke tanah suci bagi karyawan yang muslim sedangkan bagi yang beragama Kristen JNE juga memberangkatkan ke Jerusalem atau memberangkatkan karyawannya sesuai agama dan kepercayaannya masing- masing, serta berbagai program acara mau pun kegiatan lainnya yang berdampak juga memberi manfaat besar kepada masyarakat,” tuturnya.
Asperindo menegaskan bahwa JNE dan perusahaan anggota lainnya tidak mengaitkan operasionalisasi perusahaannya dengan organisasi politik ataupun menjadi bagian daripadanya.
JNE terus melakukan perbaikan, pembenahan, pengembangan dan inovasi demi memberikan pelayanan yang lebih maksimal serta lebih baik lagi agar dapat selalu memenuhi beragam kebutuhan pengiriman paket seluruh pelanggan.
JNE juga menjalankan aturan-aturan yang berlaku untuk perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI).
Sebagai salah satu perusahaan yang telah berkontribusi besar terhadap Negara dan menaati peraturan yang berlaku, JNE harus didukung terus keberadaannya karena merupakan aset bangsa dan ASPERINDO menentang keras himbauan pemboikotan kepada JNE karena hal semacam ini pun juga dapat terjadi kepada perusahaan anggota ASPERINDO lainnya.
Oleh karenanya, secara internal ASPERINDO menyerukan kepada segenap anggotanya untuk terus mewujudkan semangat dan dukungan kepada JNE dalam bingkai motto "BERSAING NAMUN TETAP BERSANDING". Pungkas H. Syarifudin. (Hlh/Rls)