Edisi.co.id, Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini kurir menjadi sasaran kemarahan pelanggan. Pasalnya barang yang diterima pelanggan tidak sesuai dengan barang pesanannya dengan menggunakan layanan Cash On Delivery (COD).
Dari mulai memaki-maki kurir dengan mengeluarkan kata-kata kasar, ada yang mengancam kurir dengan senjata tajan yang akhirnya di Polisi kan oleh perusahan kurir itu dan tiga hari lalu pelanggan memaki kurir sambil mengancam ingin memborgol kurir jika uang tidak dikembalikan.
Permasalahan ini sampai warga net atau netizen berkomentar "Hapuskan Saja COD".
Menyikapi komentar netizen terkait COD dihapuskan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia Mohamad Feriadi ini bukan solusi yang baik.
"Bahkan ini akan menambah permasalahan baru dan dampaknya terlalu luas," kata Feriadi ketika diwawancari RRI Lintas Sore, Kamis (17/6/2021).
Mohamad Feriadi menjelaskan bahwa pada saat ini ada kenaikan 30 sampai 40% masyarkat yang menggunakan layanan COD.
"Artinya jika layanan COD ini dihentikan akan banyak perusahaan-perusahan pengiriman akan mengalami penurunan khususnya untuk kiriman COD," ucap Feriadi.
Dampak lain yang akan terjadi bagaimana dengan nasib karyawan dan kurir yang sudah direkrut oleh perusahaan jasa pengiriman.
"Selain itu bagaimana dengan nasib masyarakat yang tidak mempunyai pembayaran melaui internet atau pembayaran digital lainnya yang ingin tetap menggunakan layanan COD," ungkapnya.
Tentunya akan berdampak sangat luas jika layanan COD ini dihapuskan.
Mohamad Feriadi yang juga Presiden Direktur JNE itu pun berpesan kepada semua pihak harus saling sangat memahami. Bagi pihak kurir harusnya juga bisa mengedukasi masyarakat tentang layanan COD.
Kami juga menghimbau kepada pihak seller agar betul-betul membuat diskripsi barang jualan yang jelas. Menseleksi calon pelanggan dari kejelasan nama, alamat dan nomer telepon.
"Hal ini sangat penting jika terjadi masalah akan mudah dikomunimasikan dan akan mudah diselesaikannya," imbuhnya.
Masyarakat juga harus selektif dalam membeli, pilih seller dan barang yang mempunyai diskripsi sangat jelas.
"Dari pengalaman kejadian diatas berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi," pungkas Mohamad Feriadi.
Penulis dan Foto: Henry Lukmanul Hakim.