Wamenag Minta Pengusaha Muslimah Optimalkan Gadget untuk Membangun Usaha dan Bisnis

photo author
- Senin, 30 Agustus 2021 | 21:24 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi  - Foto: Humas Kemenag
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi - Foto: Humas Kemenag

Edisi.co.id, Jakarta - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengingatkan para pengusaha muslimah tentang pentingnya penguasaan literasi digital dalam pengembangan usahanya.

Pesan ini disampaikan Wamenag saat memberikan sambutan pada Workshop Muslimah Enterpreneur yang digelar secara daring oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Workshop ini mengangkat tema “Meningkatkan Kapasitas Entrepreneur di Kalangan Muslimah Sebagai Kontribusi Nyata Membangun Umat dan Bangsa”.

Hadir sejumlah narasumber, yaitu: Nurhayati Subakat (Founder of Wardah Cosmetics), Elidawati Ali Oemar (Founder of Elzatta Hijab), Widjayanto (Direktur Operasi LinkAja), dan Siti Authira Lanacitra (Key Account Manager Lazada Amanah).

Baca Juga: Penanganan Covid-19 Membaik, Pemerintah Perpanjang PPKM dan Sejumlah Daerah Turun Level

“Pengusaha muslimah wajib menguasai literasi digital. Sudah bukan zamannya lagi menjalankan bisnis secara manual. Itu sudah ketinggalan zaman. Semua orang kini sudah beralih dari manual ke digital,” pesan Wamenag di Jakarta, Senin (30/8/2021).

“Jangan berpikir bahwa digital itu mahal dan susah. Semua kita bisa dan biasa menggunakannya. Gadget yang ada di tangan kita adalah modal penting membangun usaha,” sambungnya.

Wamenag minta gadget tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi dan informasi semata. Apalagi, hanya digunakan untuk sekedar bermain game yang menghabiskan waktu. Gadget bisa dioptimalkan sebagai modal merintis dan membangun usaha digital.

Baca Juga: Haedar Nashir: Jiwa Bhineka Tunggal Ika Penting Agar tidak Berkembang Siapa yang Kuat, Siapa yang Menang

“Sangat sederhana, cobalah mulai memposting dan meng-endorse produk kita melalui status di media social,” tutur Wamenag.

“Mari gunakan media sosial untuk aktifitas produktif dan menguntungkan dengan memanfaatkannya bagi kemajuan bisnis kita,” sambungnya.

Peluang bisnis berbasis digital di Indonesia sangat besar. Menurut Global Web Index, papar Wamenag, 96% pengguna internet Indonesia berusia antara 16 s/d 64 tahun yang mencari produk atau layanan secara online untuk dibeli. Riset Janio menemukan, Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial untuk fashion. Karena selain jumlah penduduk muslim yang mencapai 227 juta, juga median age yang lebih muda, yaitu rata-rata 28,8. Berbeda dengan negara tetangga seperti Thailand dan China dengan median age di atas 38.

Baca Juga: Innalillahi Iqbal Hasanudin Meninggal Dunia, Tajdid Institute: Filsuf Muda itu Telah Tiada

Selain itu, 33,75% penduduk Indonesia masuk kelompok milenial di mana hampir 60% semua kebutuhan transaksinya dipenuhi secara online melalui beragam platform digital. Tingginya pengguna internet ini menjadikan Indonesia adalah salah satu pasar online terbesar di dunia.

Mengutip statista.com, Wamenag menjelaskan bahwa pertumbuhan ecommerce Indonesia termasuk tinggi di Asia Tenggara. Pendapatan di pasar ecommerce diproyeksikan mencapai US$ 43 Miliar pada tahun 2021 dan naik menjadi US$ 63 Miliar tahun 2025. Segmen pasar terbesar adalah fashion dengan proyeksi volume pasar sebesar US $13 Miliar tahun 2021, dengan sebagian besar pengguna ecommerce yang akan mencapai 221 juta pengguna pada 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X