“Jika dulu pernah ada, kini para trader yang sudah tahu pola ini bertindak lebih dulu sehingga dampaknya hilang,” jelas Investopedia.
Bahkan, sejak 1990-an, penurunan besar di September semakin jarang terjadi, dan sebagian analis menilai investor kini lebih memilih menjual saham lebih awal, misalnya di bulan Agustus, sehingga tekanan di September berkurang.
“Fenomena ini tidak bisa dijadikan patokan pasti dalam mengambil keputusan investasi,” ungkap laporan Investopedia.
Dengan begitu, September Effect lebih tepat disebut mitos pasar ketimbang kenyataan yang bisa dipakai sebagai pedoman.
"Bagi sebagian ekonom, mencatat fakta September sering dianggap buruk, tapi bukan berarti satu bulan ini harus jadi yang paling merugi," tutup Investopedia.***
Artikel Terkait
5 Tips Solo Traveling, Nikmati Long Weekend dengan Liburan yang Menyenangkan
Perawatan Wajah Simpel di Rumah, Ini Tips Memilih Serum Eksfoliasi untuk Pemula dan Intip Rekomendasinya
Plus Minus Mobil Kecil Sebagai Pilihan Praktis untuk Mobilitas Sehari-hari
Menilik Survei Penggunaan AI untuk Liburan: 28 Persen Bantu Travel Planning dan 96 Persen Puas dengan Hasil Rekomendasinya
Kulit Berminyak Masih Bisa Pakai Compact Powder, Ini Tips Memilih dan Rekomendasinya!