ekonomi

Mengintip Fenomena Passion Economy, Cara Konten Kreator Salurkan Hobi Hingga Menjadi Ladang Cuan

Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:16 WIB
Ilustrasi konten kreator - Busurnusa.com

Edisi.co.id - Pada era digital masa kini, semakin banyak anak muda Indonesia yang menjadikan hobi sebagai ladang cuan alias sumber keuntungan.

Fenomena ini dikenal sebagai passion economy, tren global di mana gairah hobi seseorang ternyata bisa diolah menjadi karya yang menarik perhatian.

Bagi sebagian orang, passion economy mungkin terdengar asing. Namun contoh nyatanya bisa dilihat di sekitar kita, yakni tentang kreator konten yang awalnya hanya berbagi kesukaan sederhana, kemudian berkembang menjadi konten kreator yang terkenal.

Baca Juga: OJK Rem Target Kredit, Perbankan Diminta Lebih Realistis Atur Strategi Ekspansi di Tahun 2025

Salah satunya Nessie Judge. Ia dikenal luas lewat konten bertema misteri di YouTube. Dengan gaya bercerita khas, Nessie mampu mengubah minatnya pada sejarah dan kisah unik menjadi tontonan yang ditunggu-tunggu jutaan penonton.

Hal ini menggambarkan bagaimana passion economy bekerja, yaitu sebuah hobi yang dijalani dengan konsisten bisa menjadi identitas seseorang sekaligus ladang cuan.

"Modal utama bukan uang, melainkan keberanian mengekspresikan diri dan membangun koneksi dengan audiens," demikian keterangan Mighty Networks yang dikutip pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Fenomena lain juga tampak pada sosok kreator konten Indonesia lainnya, seperti Windah Basudara, streamer gaming yang akrab dengan komunitas “bocil kematian”.

Daya tarik Windah bukan semata keterampilan bermain game, melainkan interaksi hangat dan humor khas yang membuat pengikutnya merasa dekat.

Kreator lain yang tak kalah pamor, Fadil Jaidi bersama ayahnya, Pak Muh, yang menunjukkan sisi berbeda passion economy.

Konten keluarga yang mereka tampilkan spontan dan apa adanya, namun justru itu yang membuat penonton merasa terhubung dengan mereka.

Lantas, bagaimana awal kemunculan tren passion economy ini? Begini awalnya:

Muncul saat Gen Z Terdampak Covid-19

Usut punya usut, Generasi Z disebut sebagai motor utama dari tren ini. Terlahir di era teknologi, mereka tumbuh bersama media sosial.

Halaman:

Tags

Terkini