ekonomi

TIIWG G20 Sepakati Pemulihan Ekonomi Global Secara Merata

Jumat, 1 April 2022 | 22:24 WIB
Sejumlah negara G20 mengadakan pertemuan TIIWG yang membahas masalah investasi dan industri di Solo, 30-31 Maret 2022.

 

Edisi.co.id - Penyelenggaraan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) dalam agenda Presidensi G20 Indonesia menyimpulkan, keselarasan kebijakan perdagangan, investasi, dan industri penting untuk mencapai sustainable development goals (SDGs) 2030. Pertemuan ini sekaligus menyepakati pemulihan ekonomi global secara merata, baik negara maju maupun berkembang.

Pada pertemuan TIIWG kali ini juga untuk pertama kali dalam sejarah G20, isu industri dibahas dalam working group. “Kesuksesan pertemuan pertama TIIWG yang dilaksanakan di Solo secara substansi maupun pelaksanaan, kami harap bisa dilanjutkan oleh negara-negara yang memegang Presidensi G20 berikutnya, sehingga dapat terus menjadikan isu industri sebagai pembahasan khusus,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Solo, Kamis, 31 Maret 2022.

Dalam pertemuan tersebut dibahas tiga isu prioritas TIWWG, meliputi : The Role of Multilateral Trading System to Strengthen the Achievement of SDGs, Digital Trade and Sustainable Global Value Chains (GVCs), serta Sustainable and Inclusive Industrialization via Industry 4.0.

Baca Juga: Posisi Hilal Masih di Bawah, Awal Ramadhan Kemungkinan jatuh Pada Tanggal 3 April

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, selaku Chair of TIIWG menyampaikan kesimpulan.  Pertama, terkait peningkatan sistem perdagangan multilateral untuk memperkuat capaian SDGs. Para anggota sepakat bahwa sistem perdagangan multilateral harus mampu merespon dinamika ekonomi global, termasuk dampak pandemi saat ini dan yang akan datang.

TIIWG juga mendorong perbaikan  sistem perdagangan multilateral yang menguntungkan bagi semua negara. “Sistem perdagangan multilateral harus mampu memberikan akses kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendukung agenda pengentasan kemiskinan,” ujar Djatmiko.

Kedua, semua negara memiliki pandangan yang sama mengenai peran penting perdagangan digital serta transformasi digital dalam memperkuat GVCs yang berkelanjutan. Perlu meningkatkan kerja sama global untuk memperkuat infrastruktur digital dan membangun kerangka hukum digital, keamanan digital, serta literasi digital.

Baca Juga: Riset Setara Institute dinilai Wali Kota Depok Mohammad Idris Hanya Asbun

“Penguatan integrasi UMKM serta peran perempuan dalam GVCs juga merupakan keharusan untuk menuju pembangunan ekonomi, menjembatani kesenjangan digital, meningkatkan akses finansial, dan meningkatkan fasilitasi perdagangan digital,” imbuh Djatmiko.

Ketiga, dalam menghadapi tantangan penerapan industri 4.0, anggota G20 direkomendasikan untuk menjembatani kesenjangan digital melalui skilling, reskilling, dan upskilling, serta mendorong kesetaraan pada aspek digital. “Pembangunan dan implementasi industri 4.0 harus inklusif, tidak ada yang tertinggal, dan semua ekonomi memperoleh manfaat dari pembangunannya,” ujar Eko. ***

Baca Juga: Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga: Pasar Rakyat Mendorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah

Tags

Terkini