Penghimpunan dana di pasar modal hingga akhir 5 April 2022 telah mencapai Rp 63,93 triliun dengan penambahan 17 emiten baru. Perkembangan pasar modal cukup positif di tengah downside risk sentimen global, ditunjukkan dengan IHSG yang mencatatkan rekor all time high di level 7.210,84 pada 8 April 2022 dan menguat sebesar 9,56% (ytd).
Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2022 RP Rp39.886.009 Per Jamaah
Risiko kredit per Februari 2022 terjaga dengan NPL gross terpantau sebesar 3,08%, sementara rasio NPF perusahaan pembiayaan stabil pada level 3,25%. Likuiditas perbankan berada pada level yang memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) di level 153,13% dan Alat Likuid/DPK di level 34,26% pada 30 Maret 2022.
Ketahanan permodalan industri jasa keuangan di mana CAR perbankan jauh di atas threshold yaitu mencapai 25,82%, searah dengan kuatnya permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum dengan Risk-Based Capital (RBC) masing-masing 535,72% dan 323,11%. Demikian halnya dengan gearing ratio perusahaan pembiayaan yang sebesar 1,94 kali.
Baca Juga: Jelang Mudik, Kemenag Gelar Kick Off Program Gerakan 1Juta Vaksinasi Booster untuk Mudik Sehat 2022Bank
OJK akan terus mendukung mengembangkan UMKM melalui peningkatan pendalaman pasar keuangan dengan mendorong pembiayaan alternatif berbasis digital di antaranya melalui BWM Digital, P2P Lending dan Securities Crowdfunding. OJK juga membuka peluang bagi UMKM untuk melakukan penghimpunan dana di pasar modal, salah satunya melalui Papan Akselerasi UMKM termasuk memberikan kesempatan kepada BPR melakukan IPO di pasar modal. ***