Strategi Memperkuat Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

photo author
- Jumat, 22 April 2022 | 21:18 WIB
Foto: Bank Indonesia
Foto: Bank Indonesia

Edisi.co.id - Pertemuan kedua tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings/FMCBG) berlangsung di tengah tantangan yang disebabkan perang Rusia-Ukraina. Kondisi tersebut diperkirakan akan menghambat pemulihan ekonomi global, khususnya terkait suplai pangan dan energi.

Untuk itu diperlukan strategi guna memperkuat pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian melalui kebijakan dan optimalisasi peran G20. Demikian mengemuka pada diskusi tingkat tinggi FMCBG yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI), 22 April 2022, secara daring dan luring di Washington DC dan Jakarta.

Dikutip dari Press Release yang dikeluarkan BI, bahwa Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan (RDGB), 19 April 2022, dimana BI telah merevisi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5% dari sebelumnya 4,4%, dan domestik menjadi 4,5 - 5,3% dari sebelumnya  4,7 - 5,5%.

Baca Juga: Diduga Kedapatan Narkoba, 4 PJLP dan Seorang Nelayan Ditangkap Polsek Kep Seribu Utara 

Para anggota G20 menilai penting untuk mengetahui dampak perang guna menghadapi implikasinya bagi ekonomi. Selain itu, anggota G20 menyepakati mekanisme baru dalam pembiayaan oleh WHO dan Worldbank bagi negara yang rentan, sebagai opsi untuk pulih bersama.

IMF dapat berperan dalam pengelolaan arus modal, pembiayaan makro dan jaring pengaman keuangan global. Dalam diskusi mengemuka mengenai ketidakpastian global dengan meningkatnya inflasi di beberapa negara, krisis pengungsi, pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti menyampaikan, di tengah ketidakpastian global, BI dan Kemenkeu harus menyeimbangkan antara stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Cetak Generasi Muda Mandiri, Institut Kemandirian Gandeng ReBach Interantional Launching Program Re-Space

High level discussion yang bertajuk “Memperkuat Pemulihan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian yang Meningkat" terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi pandangan ekonomi global serta peran presidensi G20, dan sesi pemulihan ekonomi global dan implikasinya bagi Indonesia.

Diskusi ini bertujuan untuk mendiseminasikan peran presidensi G20 Indonesia serta memperluas pandangan terkait kebijakan makroekonomi dan reformasi struktural dalam rangka memitigasi risiko dan pulih secara bersama. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X