Edisi.co.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada dalam target 5,1% hingga 5,4%, meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.
Baca Juga: Pengusaha Angkutan Darat Menaikkan Tarif Jasa
“Saya mau bilang kalau pertumbuhan ekonomi tidak akan terpengaruh, kalaupun harganya naik, karena kegiatan ekonomi ini lagi maju banget. Makanya orang tetap melakukan kegiatan ekonominya kita berdoa supaya nggak terlalu signifikan,” tutur Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menjadi Pembicara pada Kuliah Tamu Pengantar Ekonomi 1 FEB UI.
Menurutnya, yang menjadi konsentrasi pemerintah saat ini adalah dampak kenaikan BBM kepada kemiskinan. Ia memang menyadari jika harga BBM naik pasti akan turut menaikkan juga harga barang kebutuhan pokok masyarakat, dan akan berdampak pada dua hal. Yakni, daya beli masyarakat akan menurun, dan jika harga barang naik, maka garis kemiskinan akan juga naik.
Akan tetapi, ketika harga BBM naik, pemerintah langsung menggelontorkan dana bantuan sosial tambahan Rp 24,17 triliun untuk melindungi 40% masyarakat miskin.
Menurutnya anggaran yang telah dikeluarkan akan tiga kali lipat menanggung kenaikan harga BBM yang masyarakat miskin tersebut rasakan. Sehingga, estimasi Pemerintah kemiskinan akan turun hingga 0,3% bps walaupun harga BBM naik.
“Kenapa bisa gitu? karena kita bisa berikan bantalan sosialnya tadi. Bantalan sosial yang bisa meningkatkan daya beli,” jelasnya.
Artikel Terkait
Masjid Agung Yang Terletak di Jawa Tegah Mempunyai Ciri Khas Berupa Payung Raksasa
Untuk para orang tua diharapkan tidak perlu khawatir membawa anak mereka ke Pesantren
Dibalik amanah sang Kiai Noer Muhammad Iskandar, SQ
Harga Saham Perdagangan Menguat Hari Ini
Satpol PP Kota Depok Diberi Penghargaan Karena Berhasil Tegakan Perda Dengan Maksimal