Edisi.co.id - Perusahaan non bank diminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewaspadai serangan hacker usai Bjorka berhasil membocorkan sejumlah data pejabat penting di RI.
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono mengatakan perusahaan besar sedang menjadi sasaran sejumlah hacker. Namun, ia berharap perusahaan non bank tak menjadi korban hacker.
Baca Juga: Peningkatan Wisatawan Mancanegara ke Danau Kelimutu
"Perusahaan besar pun berpotensi juga terjadi seperti itu (kebocoran data) untuk yang asuransi dan sebagainya. Kami antisipasi lah, harus waspada," ujar Ogi di Gedung Wisma Mulia 2.
Menurutnya, belum ada perusahaan keuangan non bank yang terkena serangan hacker sejauh ini. Namun, bukan berarti perusahaan keuangan non bank bisa lepas dari serangan hacker.
"Jadi memang masalah security itu menjadi perhatian. Tentunya kami juga akan menyampaikan kepada industri jasa keuangan non bank yang kami awasi," kata Ogi.
Sebelumnya, Bjorka berhasil membobol data sejumlah tokoh lewat media sosial, seperti Twitter. Bahkan, Bjorka juga melakukan doxing atau penyebaran data pribadi tokoh-tokoh tersebut.
Sejauh ini, data yang disebar Bjorka berupa nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat rumah, dosis vaksinasi, tingkat pendidikan, dan nomor HP.
Bjorka menyebarkan data itu lewat channel pribadinya di Telegram.
Beberapa tokoh tersebut adalah Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Gubernur DKI Anies Baswedan.
Artikel Terkait
Tingkatkan Wawasan Administrasi DKM hingga Pelatihan Bergilir
Adi Suman Terancam Di Bui, Akibat Menghina PWI Depok
Rekomendasi Wisata Alam Saat Berkunjung ke Hong Kong
IHSG Diprediksi Menguat, Rilis Data AS