BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jelang Akhir Tahun

photo author
- Senin, 24 Oktober 2022 | 11:31 WIB

Edisi.co.id - Bank Indonesia atau BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen pada Oktober 2022. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2020. September lalu BI juga menaikkan suku bunga acuan di angka 4,25 persen.  

Kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan jelang akhir tahun sudah diprediksi ekonom Pieter Abdullah Redjalam. Keputusan BI tersebut, menurut Pieter, didorong keagresifan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed. The Fed diperkirakan menaikkan suku hingga 150 basis poin di akhir 2022. Dia menilai kebijakan hawkish itu perlu diimbangi dengan kenaikan suku bunga acuan BI yang memadai. Bila tidak, kondisi ini akan mendorong hengkangnya arus modal asing dan rupiah jadi loyo. 

Pieter menilai selisih antara suku bunga acuan BI dan The Fed sudah sangat sempit. Jika makin sempit, situasi tersebut dianggap tidak akan cukup menutup risiko yang ada. Sehingga investor memilih keluar. Hal ini dapat mempengaruhi jatuhnya instrumen keuangan, seperti harga Surat Berharga Negara (SBN) dan harga saham lainnya. Jika dibiarkan, akan berdampak negatif bagi kondisi keuangan lembaga-lembaga keuangan karena adanya kewajiban mark to market. 

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Sejarah di Lembang

BI mencatat pertumbuhan kredit di perbankan masih sangat tinggi meskipun pada September 2022 suku bunga acuan telah dinaikkan sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen. Pertumbuhan kredit pada September 2022 tercatat sebesar 11 persen secara tahunan. Persentase ini lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya, yakni 10,66 persen. "Demikian juga untuk pertumbuhan pembiayaan oleh perbankan syariah sebesar 19,0 persen dan kredit UMKM 17,13 persen yang ditopang segmen mikro," ungkap Perry saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 20 Oktober 2022. 

Namun, di sisi lain sejumlah pengusaha mengaku mulai merasa terbebani setelah suku bunga acuan BI naik 50 basis poin. Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, awalnya pengusaha mendukung kenaikan suku bunga untuk menjaga stabilisasi rupiah serta menahan inflasi yang terus naik. Namun kini, kenaikan 50 basis poin itu dirasa terlalu tinggi lantaran dibarengi dengan tekanan terhadap perekonomian global.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X