Edisi.co.id- Harga minyak dunia menguat setelah pelonggaran kebijakan pandemi di China dan OPEC+ memutuskan untuk menjaga produksi tetap stabil. Selain itu dimulainya sanksi terhadap minyak mentah Rusia berupa pembatasan harga oleh Uni Eropa juga turut mendorong naik harga minyak mentah.
Mengutip laman Bloomberg, pada Senin (5/12/2022) pada 21.50 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menguat 2,68 persen ke level US$82 per barel, sementara minyak Brent melonjak 2,52 persen ke US$87,73 per barel.
Lonjakan harga minyak dipicu hasil kesepakatan OPEC+ dengan negara-negara sekutunya pada Minggu (4/12/2022) yang menyetujui untuk mempertahankan produksi pada level saat ini dan menyudahi pengambilan stok pasar global.
Adapun pembatasan harga minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa merupakan imbas dari invasi Rusia pada Ukraina. Harga minyak mentah Rusia dibatasi pada level US$60 per barel.
Selain itu ada juga pelarangan sementara bagi sebagian besar aktivitas impor lintas laut mulai hari ini, Senin (5/12/2022).
Baca Juga: Warga RW 02 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Salurkan Bantuan Korban Gempa Cianjur
Berdasarkan laporan Bloomberg, sanksi terhadap Rusia ini bertujuan untuk mendorong ekspor minyak Rusia yang berkelanjutan. Selain itu, kenaikan harga ini juga berkaitan dengan lebih banyak permintaan dari China yang melonggarkan kebijakan pandemi Covid-19, selama beberapa waktu terakhir.
"Kami akan melihat dorongan permintaan yang sangat besar jika dan ketika China dibuka kembali, kami mengharapkannya secara bertahap mulai April dan seterusnya," kata Kepala Analis Minyak Konsultan Energy Aspects Amrita Sen.
(Ket)
Artikel Terkait
Kini Turun Harga,Berikut Spesifikasi dari Vivo y21t
IMSA Sedang Melakukan Paddock test di Daytona Circuit
Warga RW 02 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Salurkan Bantuan Korban Gempa Cianjur