Edisi.co.id - Pengembang gim (game developer) anak bangsa Agate, meluncurkan lini usaha turunan baru Vertx Break, yang berfokus pada 3D Stylized Art memiliki kualitas tinggi dan game-ready untuk pengembang gim skala AA.
Pada Bandung, Jawa Barat, Selasa, 16 Januari 2024, Co-Founder dan CEO Agate Shieny Aprilia, mengatakan Vertx Break dibangun atas potensi industri gim yang semakin besar di ranah lokal maupun global, dan juga meningkatnya keperluan art pelayanan di dalam pengembangan sebuah gim.
Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar keluarkan nada dentuman dan gemuruh
“Kami yakin bahwa tahun 2024 bakal jadi babak baru yang menarik bagi industri gim, Agate pun terus berusaha jadi katalisator industri gim di Indonesia bersama mengfungsikan keahlian dan akses global kita di industri ini, bersama banyaknya kemitraan global yang udah kita bangun, kita yakin bisa terus membawa industri gim Indonesia capai keberhasilan di panggung dunia,” kata Shieny.
Game 3D Stylized Art merupakan bidang artistik visual yang digunakan di dalam animasi maupun gim, tugasnya menciptakan estetika yang khas dan menarik sesuai bersama genre gim yang berbeda, layaknya sebabkan model pembawaan utama maupun pembawaan lain, properti, sampai benda-benda terkecil apa-pun yang tersedia di di dalam gim.
Baca Juga: Truk Bermuatan Surat Suara Pemilu Terjun ke Jurang di Jambu Semarang
Meski baru diluncurkan, Vertx Break, perusahaan karya lulusan-lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu udah digaet sejumlah klien pengembang gim global yang namanya konfidensial atau masih dirahasiakan. Namun, Chief Strategy Officer Agate, Cipto Adiguno, mengatakan, klien 3D Stylized Art Vertx Break tersebut berasal dari sebagian negara Eropa, dan Asia Tenggara.
“Kalau gaya seni grafis gim yang realistik kan referensinya lumayan jelas, ya, yang semakin realistik sama bersama dunia nyata, namun jikalau seni stylized yang kita dambakan targetkan itu yang tidak tersedia referensi yang sama, lebih kartun, lebih anime, atau apa-pun permintaan pengembang, nah ini adalah kapabilitas utama kami, bisa beradaptasi dan mengikuti apa pun permintaan tertentu klien,” ujar Cipto.
Vertx Break mengembangkan bisnisnya melalui inovasi kreativitas yang dimiliki oleh para talenta-talenta lokal dan juga keahlian tekhnis bersama visi artistik yang sebabkan sejumlah gim mengfungsikan Unreal Engine dan Unity.
Baca Juga: Jendela Copot Saat Terbang, AS Kandangkan Boeing 737 MAX 9
Menciptakan model 3D yang terpersonalisasi bukanlah tugas yang sepele, lebih-lebih bersama klien taraf dunia. Para seniman grafis Vertx Break yang seluruhnya merupakan tenaga lokal itu pun punya rekam jejak yang cemerlang di industri gim. Mereka dulu ikut dan juga mengerjakan proyek-proyek gim terbesar dunia layaknya "Final Fantasy XIV Online", "Street Fighter V", "Marvel VS Capcom Infinite", "World of Tanks", dan masih banyak lagi.***