nasional

Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi

Senin, 3 Oktober 2022 | 13:10 WIB

 

Edisi.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih memuncaki survei elektabilitas partai politik yang dirilis Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.

Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia mengatakan elektabilitas PDIP tertinggi setelah kenaikan harga BBM karena approval rating terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai pulih.

"PDIP paling diuntungkan kalau approval presiden mengalami recover," kata Burhanuddin dalam paparan rilis, Ahad, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: ART dan Karyawan Leslar menjadi Saksikan KDRT terhadap Rizky Billar ke Lesti

Dari data terakhir, elektabilitas PDIP berada di angka 26 persen, turun dibandingkan Agustus (26,6 persen), tapi masih lebih tinggi ketimbang Juni (24,5). Sedangkan, Jokowi mengumumkan kenaikan BBM pada 3 Juli 2022.

Pada 18 September lalu, Indikator Politik juga merilis bagaimana approval rating Jokowi sebenarnya anjlok sampai 10 persen akibat menaikkan harga BBM. Akan tetapi, Burhanuddin menilai Jokowi pintar mengambil momen. "Presiden cerdik melakukan kebijakan yang tak populer saat approval rating sedang tinggi," kata Burhanuddin.

Dari survei Indikator, tingkat kepuasan terhadap Jokowi anjlok dari 72,3 persen pada 22 Agustus 2022 menjadi 63,6 persen pada 22 September. "Efek terhadap approval rating presiden cukup lumayan, kurang lebih 10 persen dibanding Agustus sebelum kenaikan harga BBM, ini poin menarik," kata dia.

Burhanuddin lantas menilai Jokowi cerdik karena kebijakan diambil saat tingkat kepuasannya sedang tinggi-tingginya sejak beberapa bulan terakhir. Pada akhir Mei, tingkat kepuasan pada Jokowi baru berada di level 61,8 persen meningkat ke posisi 72,3 atau kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19.

Sehingga ketika Jokowi memutuskan harga BBM naik, yang tidak menyenangkan publik, tingkat kepuasan masyarakat terhadap masyarakat tidak sampai anjlok di bawah batas psikologis 50 persen. "Kalau sampai di bawah 50 persen, itu alarm," ujar Burhanuddin.

 

Lebih lanjut, komposisi partai dengan elektabilitas tertinggi lainnya belum banyak berubah. Di PDIP, tetap bercokol Partai Gerindra (11,9), Golkar (9,9), Demokrat (8,3), dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (7,1 persen).

 

Rincian lengkapnya yaitu sebagai berikut:

Halaman:

Terkini