Edisi.co.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan curah hujan di 69,45% wilayah Indonesia berada di atas normal pada Oktober 2022.
“Secara umum curah hujan di wilayah Indonesia berada pada kategori menengah hingga tinggi. Kemudian sifat hujan di atas normal mendominasi sekitar 69,45% wilayah Indonesia,” kata Kepala BMKG.
Dwikorita Karnawati dikutip dalam keterangannya saat Rapat Koordinasi Nasional BNPB-BPBD Untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrim, Selasa (11 Oktober 2022).
“Jadi di bulan Oktober ini sebagian besar hampir 70% dari wilayah Indonesia akan mengalami hujan di atas normal meskipun belum puncaknya,” Ucapnya.
Baca Juga: KH. Aceng Zakaria Harapkan PERSIS Kedepan Mampu Membangun Jamiyyah Seperti Bangunan Kokoh, Tidak Ada Kebocoran
Dwikorita juga mengingatkan untuk mewaspadai kemungkinan peningkatan curah hujan di atas normal, khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang mencapai 91% hingga 300% pada Oktober.
“Pulau Jawa, pulau Bali dan Nusa Tenggara (curah hujan) di atas normal dengan kenaikan rata-rata curah hujan pada kisaran, ini sangat perlu diwaspadai kenaikkan curah hujan mencapai 91% hingga 300%. Nah, ini mohon pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, ini mohon siaga untuk hal tersebut di bulan ini,” kata Dwikorita.
Selain itu, Dwikorita mengatakan daerah yang mengalami musim hujan di atas normal adalah Sumatera bagian selatan dan Kepulauan Riau dengan rata-rata peningkatan curah hujan 21-100 persen di atas normal.
“Lalu, bagian tengah dan selatan Pulau Kalimantan, kenaikan rata-rata sebesar 11% hingga 138% dari normalnya. Kemudian seluruh Pulau Sulawesi, Maluku Utara, Maluku yang berkisar antara 81% hingga 150% dari normalnya. Kemudian pada sebagian wilayah Papua Barat, serta bagian selatan Papua kenaikan rata-rata berkisar antara 42% hingga 87%,” Kata dia.
Dwikorita juga menegaskan perlunya mempersiapkan seluruh pemangku kepentingan, terutama Badan Pusat Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pemerintah daerah, karena hampir seluruh wilayah Indonesia pada Oktober tahun ini curah hujannya mencapai lebih dari 100%, bahkan 300%.
"Padahal selama kemarau tanah itu sudah mulai jenuh karena kemarau nya kemarau basah. Jadi ini perlu persiapan yang lebih serius ya tentang potensi banjir dan juga longsor,” ungkapnya.