Edisi.co.id Peristiwa cuaca ekstrim telah terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait penyebabnya.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, sebagian wilayah Indonesia saat ini berada dalam masa transisi antara musim kemarau dan musim hujan yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang atau puting beliung. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu penyebab kondisi cuaca ekstrem di Indonesia.
“Selain itu saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah yaitu fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat,” Ujarnya.
Fenomena seperti Indian Ocean Dipol yang berkontribusi pada melimpahnya uap air dalam pembentukan awan konvektif di atas wilayah Indonesia, dan sirkulasi siklonik yang menyebabkan peningkatan jumlah awan hujan dengan laju angin yang lebih cepat juga berkontribusi terhadap kejadian cuaca ekstrim di Indonesia.
Baca Juga: BMKG : Waspadai Curah Hujan Diatas Normal Bulan Oktober
Dwikorita mengatakan, kejadian cuaca ekstrem yang melanda Indonesia dipengaruhi oleh faktor yang cukup kompleks yang terjadi secara bersamaan.
“Jadi sangat kompleks pada cukup banyak fenomena yang terjadi secara bersamaan," tuturnya.